PALU – Tahun ini, Universitas Tadulako (Untad) menyiapkan kuota sebanyak 8.705 mahasiswa baru (Maba). Total kuota ini terbagi dalam tiga tahapan seleksi, masing-masing 1829 atau 20 persen untuk Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), 4265 atau 40 persen untuk Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dan 2611 atau 30 persen untuk Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMMPTN).
Hal tersebut disampaikan Panitia Ujian Tulis Berbasis Komputer, Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Untad, saat memberikan keterangan pers di lantai III Gedung Rektorat Untad, Selasa (12/02).
Hadir di kesempatan itu, Ketua Panitia Prof. Sutarman Yodo, Sekretaris Panitia Rudy Gosal, dan Koordinator Humas Panitia Dr. Darsikin.
Prof. Sutarman menyampaikan, tahun ini ada perubahan signifikan mekanisme pelaksanaan SBMPTN, karena tanggung jawab tahapan seleksinya diserahkan kepada LTMPT sebagai lembaga permanen di bawah naungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).
Kata dia, perubahan mekanisme tahapan SBMPTN tahun ini, di antaranya tes secara keseluruhan berbasis komputer, yang disebut Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Untuk kebutuhan tes tersebut, Untad menyiapkan 900 komputer, terdiri dari komputer yang disiapkan oleh Untad dan kerjasama dengan sekolah pendukung, seperti SMAN 1 Palu, SMA Madani, SMKN 1 Palu, SMKN 2 Palu, SMKN 3 Palu, serta SMK BK Palu.
Dalam tahapan tersebut, jika sebelumnya pendaftar memilih program studi (prodi) atau jurusan yang diinginkan, baru mengikuti ujian, maka tahun ini, pendaftar terlebih dahulu mengikuti ujian, sebelum memilih perguruan tinggi, serta jurusan/prodi yang diminati.
“Peserta diperbolehkan mengikuti tes maksimum dua kali. Dengan ketentuan, untuk UTBK kelompok Saintek satu kali dan atau kelompok Soshum satu kali. Atau kelompok Saintek dua kali, atau kelompok Soshum dua kali,” katanya.
Materi tes sendiri, lanjut dia, terdiri dari Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Kompetensi Akademik (TKA).
“Adapun pada pelaksanaan SBMPTN kali ini, pendaftar yang telah lolos di SNMPTN tidak dapat lagi mendaftar via jalur SBMPTN,” jelasnya.
Dia menambahkan, tes akan dilakukan setiap Sabtu dan Minggu dalam dua sesi, yakni pagi dan siang.
Pendaftaran gelombang pertama tanggal 1 sampai 24 Maret 2019, gelombang kedua tanggal 25 Maret sampai 1 April 2019.
Waktu tes untuk pendaftar gelombang pertama tanggal 13 April sampai 4 Mei 2019 dan gelombang kedua tanggal 11 sampai 26 Mei 2019.
“Adapun peserta yang ingin mengikuti tes dua kali, harus mendaftar di gelombang pertama dan gelombang kedua. Setiap peserta akan diberikan hasil tes secara individu, 10 hari setelah pelaksanaan tes,” urainya.
Setelah itu, lanjut dia, peserta akan mendaftar di perguruan tinggi serta jurusan atau prodi yang diminati, sesuai passing grade dan kuota di perguruan tinggi tersebut. Rentang waktu pendaftaran antara 10 sampai 24 Juni 2019 dan pengumuman akan dilaksanakan pada 9 Juli 2019.
Terkait itu, pihaknya akan mendirikan posko informasi bagi pendaftar yang ingin lebih banyak mengetahui tentang mekanisme pendaftaran dan seleksi.
“Kami mengharapkan kepada peserta agar lebih aktif mencari informasi. Panitia akan berupaya membantu apabila terkendala jaringan internet dengan membuka posko di area Rektorat Untad. Untuk informasi selanjutnya, dapat diakses di laman website https://sbmptn.ltmpt.ac.id.” tandasnya. (YAMIN)