PALU– Kepala Perwakilan (Kaper) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi tengah (Sulteng), Maria Ernawati memperkenalkan logo baru BKKBN kepada insan Pers. Kegiatan itu dikemas dengan Ngopi bareng bersama Insan Jurnalis, di salah satu kafe di Kota Palu, Rabu (26/02) malam.
“Perubahan logo yang tersusun dari beberapa komponen yang membentuk satu kesatuan harmonis yang saling mengisi dengan warna biru yang elegan. Logo ini melambangkan kestabilan BKKBN menjadi partner perencanaan keluarga dan masyarakat,” jelas Maria.
Maria mengatakan, salah satu makna dari logo baru BKKBN itu, agar lebih dekat dengan kaum milenial. Demikian halnya perubahan jingle, logo, dan tagline.
Secara detail, Maria menjelaskan, makna di balik logo BKKBN yang baru, diantaranya terkait bentuk Love melambangkan cinta atau hati. Yang artinya bahwa awal dari sebuah perencanaan dimulai dari kasih sayang keluarga dan keharmonisan keluarga, yang didukung dengan lingkungan .
Makna lainnya adalah BKKBN akan selalu berusaha untuk merangkul dan memfasilitasi serta menjadi partner dalam setiap perencanaan yang dilakukan oleh keluarga dan masyarakat. Perencanaan ini dari masa kanak kanak sampai dewasa.
”Karena itu Logo baru BKKBN ini syarat dengan makna kasih sayang dan keharmonisan keluarga,” ungkapnya.
Lebih jauh, Maria menjelaskan terkait logo BKKBN yang berbentuk kupu-kupu melambangkan perencanaan dan proses. Hal ini dapat dilihat dari proses metamorfosis kupu-kupu dari seekor ulat hingga menjadi kupu-kupu yang indah. Sementara arti dari simbol tak terbatas menunjukkan adanya pencapaian yang harus direncanakan tanpa batas. BKKBN yang tanpa lelah akan terus menjadi partner keluarga dan masyarakat.
Dikesempatn itu juga, Maria mengungkapkan, tentang beragam program BKKBN diantaranya ada program GenRe, Program Informasi dan Konseling (PIK) Remaja dan Program Kampung KB.
Terkait dengan program GenRe, di Sulawesi Tengah hampir semua Bupati termasuk walikota palu sudah dinobatkan menjadi Ayah GenRe.
”Sepengetahuan saya, sudah ada sepuluh bupati di Sulteng yang dinobatkan menjadi ayah GenRe. Jadi masih ada tiga atau empat bupati yang belum bersedia menjadi ayah GenRe,” tandasnya. (YAMIN)