PALU – Wakil Ketua 1 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palu, Erman Lakuana, menggelar Reses (Jaring aspirasi) Caturwaulan  III Tahun Sidang 2023, di RT 3 RW 4, Kelurahan Lasoani, Kecamatan Mantikulore, Senin (16/10) malam.

Dihadapan warga, Erman Lakuana menjelaskan, bahwa masa Reses adalah masa di mana anggota DPRD bekerja di luar kantor, melakukan kunjungan ke konsituen atau Daerah pemilihan (Dapil) untuk menjalankan tugas-tugasnya sebagai wakil rakyat.

Ketua RT 3, Daud, yang membuka sesi tanya jawab menyampaikan beberapa hal yang menjadi masalah sosial di lingkungannya.

Dia menyampaikan, sudah beberapa bulan terakhir Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) tidak berjalan baik dalam pendistribusian air. Namun, beban pembayaran pada masyarakat melonjak naik dari biasanya.

Kemudian, jalan lorong pasar dan Tempat Pemakaman Umum (TPU) beserta drainase sepanjang jalan ke BTN Griya Kayangan yang membutuhkan perhatian serius.

Selain itu, masjid Al Amanah yang berada di Jalan Gunung Masomba, saat ini dalam proses pembangunan, juga membutuhkan sentuhan dari pemerintah ataupun para donatur.

Ditambah lagi, harga bahan pokok yang melonjak, dan tidak seimbang dengan pendapatan masyarakat. Bahkan, perusahaan-perusahaan seperti CPM belum mengakomodir warga sekitar untuk diberdayakan.

“Kiranya bapak bisa memberikan solusi, atas masalah-masalah yang dihadapi masyarakat kami,” pinta Daud.

Menanggapi hal itu, Erman Lakuana mengatakan, terkait pendistribusian air bersih dari harus dimaklumi. Karena saat ini PDAM sedang melakukan perbaikan jaringan air.

“Saya sudah sampaikan masalah ini pada Direktur PDAM. Katanya, saat ini sedang perbaikan jaringan induk dari Tuva ke Kota Palu. Diperkirakan dua tiga bulan kedepan pekerjaannya selesai, dan kita bisa surplus air,” katanya.

Terkait dengan perbaikan infrastruktur jalan, dirinya mengaku sudah mencatat, dan waktu dekat Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum (PU) akan turun lapangan meninjau titik-titik yang telah disampaikan.

“Kalau soal peningkatan ekonomi warga, saya minta buatkan kelompok dan masukan proposal pengajuan bantuan usaha, kami akan serahkan ke Pemerintah kota. Untuk pembanguna n Masjid, saya siap bantu dari uang pribadi saya Rp1 juta, dan masalah perekrutan tenaga kerja, nanti saya akan koordinasikan dengan pimpinan CPM,” terang Erman.

Di sesi tanya jawab ke dua. Mewakili Majelis Taklim setempat, Yuyun menyampaikan bahwa majelis taklim mereka sudah lama terbentuk, dan hingga kini masih memiliki kekurangan.  Yang dibutuhkan majelis antara lain, alat samrah bahkan seragam majelis.

Warga lainnya, Anca, yang mewakili PKK meminta kepada Politisi Partai Golkar itu, agar memberikan bantuan alat dapur pada ibu-ibu PKK untuk dijadikan alat usaha.

“Kami inginkan bantuan alat dapur. seperti piring, kompor 12 sumbuh dan sebagainya, agar bisa disewakan,” katanya.

Kepada ibu-ibu majelis taklim, Erman Lakuana mengaku akan memberikan bantuan dari uang pribadi. Namun tidak sekaligus.

“Kalau mau alat samrah boleh, kalau mau seragam majelis juga boleh saya danai dari uang pribadi saya, tetapi tidak satukaligus. Tentunya  satau-satu, tetapi harus baku mengerti, tidak lama lagi pemilu,” katanya.

Khusus aspirasi dari perwakilan PKK, Erman Lakuana meminta agar membuat proposal secepatnya, untuk dimasukan ke dinas terkait.

“Sudah ada contoh proposal, buat secepatnya karena saat ini kami sedang tahap pengimputan program. Karena ini masuk dalam Kelompok usaha bersama (KUBE), itu hanya butuh tandatangan luran dan foto copy KTP kelompok,” tandasnya.

YAMIN