Di Poso, Bank Sulteng Bantu Program Air Bersih

oleh -
Bantuan air bersih Bank Sulteng cabang Poso. (FOTO: IST)

POSO – PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Provinsi Sulawesi Tengah atau Bank Sulteng cabang Poso kembali membantu program pengadaan air bersih bagi masyarakat di Kelurahan Bukit Bambu, Kecamatan Poso Kota Selatan, Kabupaten Poso.

Branch Manager Bank Sulteng cabang Poso, Mario Kabo di Poso, Selasa, mengatakan proyek tersebut bertujuan membantu warga, sesuai dengan keinginan pemerintah dan masyarakat setempat.

“Proyek air bersih ini menggunakan Sistim Hidram dengan anggaran dana tanggung jawab sosial tahu 2017, senilai Rp300 juta,” katanya yang dilansir dari Antara.

Mario mengatakan hingga awal September 2018, pekerjaan proyek itu diperkirakan mencapai 95 persen.

“Tingkat kesulitan proyek ini, harus mengaliri air dari tempat rendah menuju pemukiman masyarakat di ketinggian. Metode digunakan sistem Hidram yang memompa air menuju ke atas bukit,” jelas Mario.

BACA JUGA :  Antusiasme Tinggi, 5.184 Pelamar Lolos Verifikasi

Dia berharap, jika proyek itu selesai, masyarakat dapat menjaga dan memelihara, agar dapat digunakan secara maksimal.

Selain proyek itu, Bank Sulteng Poso juga telah membantu pengadaan mobil ambulance di tahun 2015 dan bantuan barang saat gempa di Napu, Poso, beberapa waktu lalu.

Sememtara Camat Poso Kota Selatan, Leo Nelloh mengatakan bantuan air bersih itu sangat membantu warga Bukit Bambu. Sebagai pihak pemerintah daerah, dirinya memberikan apresiasi untuk respon cepat dalam melihat kebutuhan warga setempat.

BACA JUGA :  Mantan Kurir Logistik MIT Komitmen Jaga Kamtibmas di Poso

“Pak lurah sampaikan kepada saya, masyarakat setempat sangat antusias dan bahu-membahu untuk membantu proyek air bersih itu,” kata Leo.

Menurut Leo, program air bersih sebelumnya telah ada di wilayah itu dari alokasi anggaran Pansimas. Namun masyarakat masih saja mengambil air dengan cara menimba.
Dengan adanya proyek air bersih dari Bank Sulteng, Leo berharap air akan sampai ke rumah warga. (FAUZI)

Tentang Penulis: Fauzi Lamboka

Gambar Gravatar
Profesi sebagai jurnalis harus siap mewakafkan diri untuk kepentingan publik. Menulis merupakan kebiasaan yang terus diasah. Namun, menulis bukan sekadar memindahkan ucapan lisan ke bentuk tulisan. Tetapi lebih dari itu, mengabungkan logika (akal), hati (perasaan) untuk medapatkan rasa, yang bisa diingat kembali di hari esok.