SIGI – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sigi bersama Densus 88 gelar kolaborasi pemahaman radikalisme, kepada para imam dan pegawai syara mesjid di Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan, Selasa (26/03).
Acara yang digelar di Kantor Desa Bangga ini, dihadiri langsung Kades Bangga Abrar Ganasatu dan tokoh masyarakat setempat itu, sempat menjadi pertanyaan peserta yang hadir di acara itu kaitannya BAZNAS dan Densus 88, yang mana tim Densus 88 hadir di pimpin oleh AKP Rusmadi.
AKP Rusmadi di kesempatan itu menyatakan, dalam menindak serta memutus pemahaman radikalisme, tidak hanya menjadi tugas dan tanggung jawab aparat keamanan TNI maupun Kepolisian. Namun tugas tersebut juga menjadi tanggung jawab semua pihak termasuk lembaga BAZNAS.
Sebab orang-orang yang memiliki paham radikalisme ini, memanfaatkan ruang-ruang yang dapat dipengaruhi untuk memecah belah masyarakat, dengan ajaran yang mereka miliki dengan menanamkan rasa benci terhadap NKRI.
“Bulan Suci Ramadhan ini menjadi berkah bagi umat Muslim untuk melakukan kebaikan-kebaikan. Akan tetapi dengan paham radikalisme bisa saja, mereka masuk dengan memanfaatkan ruang-ruang tertentu seperti saat ini,” ujar Rusmadi.
Olehnya, pencegahan menjadi hal penting. Bila ada hal-hal yang mencurigakan, dapat melaporkan kepemerintah desa yang nantinya akan ditindaklanjuti.
Rusmadi juga menjelaskan bahwa, keberadaan Densus 88 saat ini tidak tidak seperti yang menjadi pemikiran bahwa, melakukan tindak kekerasan pada pihak tertentu, memiliki jaringan luar negeri serta hal lain.
“Itu semua tidak benar, dan kami bekerja atau melakukan tugas juga sesuai dengan koridor. Dan apa yang dilihat di media TV itu juga sudah melalui prosedur,” ujarnya.
Sementara ketua BAZNAS Kabupaten Sigi Hadi Wijaya mengatakan, sebagai lembaga yang dibentuk oleh pemerintah, BAZNAS akan selalu berkomitmen menjaga kepercayaan masyarakat, dengan memegang tiga prinsip yakni, aman syari, aman regulasi dan aman NKRI.
Kaitan dengan hal itu lanjutnya, aman NKRI menjadi salah satu hal penting dalam amanah yang diberikan oleh masyarakat bahwa, pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah tidak boleh ada dana yang disalah gunakan atau tersalurkan pada gerakan – gerakan yang ekstrimis atau terorisme.
“Inilah menjadi kaitan kita bersama Densus 88 untuk saling menjaga agar hal – hal yang tidak di inginkan bisa dicegah sedini mungkin,” kata Hadi.
Bersama menjaga NKRI ini menjaga tugas dan kewajiban kita semua, sehingga negara ini aman dan masyarakat juga lebih tenang dalam melakukan aktifitasnya serta ibadahnya.
Reporter: Hady
Editor: Nanang