Dengo-Dengo, Menara Bangunkan Sahur di Morowali

oleh -
Dengo-dengo di Morowali. FOTO: HARITS

MOROWALI -Setiap memasuki bulan suci Ramadhan masyarakat Kabupaten Morowali, khususnya masyarakat di Kecamatan Bungku Tengah, memiliki kebiasaan unik untuk membangunkan orang untuk makan sahur. Masrayarakat setempat akan membangung sebuah, pondok tinggi atau bisa disebut menara, yang dikenal dengan sebutan dengo-dengo.

Salah satu warga Kelurahan Bungi Irawan mengatakan sudah menjadi tradisi bagi masyarakat di tempatnya, setiap memasuki bulan suci Ramadhan selalu membangun pondok kecil di samping masjid, maupun di tengah pemukiman warga. Pondok itu terbuat dari bambu dengan ketinggian 15 sampai 20 meter.

Menurut Irawan dengo-dengo sendiri memiliki empat tiang utama dan empat tiang penyangga, dan satu tangga dengan beratapkan daun sagu berbentuk bangunan masjid. Agar lebih cantik dan indah dipandang saat malam, dengo-dengo dihias dengan lampu-lampu.

Irawan menambahkan, di dalamnya dilengkapi dengan musik tradisional diantaranya gendang, gong dan juga kecrek. Tentunya alat-alat musik ini akan ditabuh pada saat sahur.

Para penabuhnya adalah remaja masjid, yang memainkannya pada pukul 01.00, pukul 02.00 dan yang terakhir pukul 03.00.

“Jadi musik tradisional ini dipukul mulai pukul 01.00 sebagai awal membangunkan orang untuk memasak bagi ibu-ibunya, pukul 02.00 persiapan orang bangun dari tidurnya, dan pukul 03.00 orang mulai makan sahur inilah sejarah dari pada dengo-dengo,” tutupnya.

Rep: Harits
Ed: Nanang