PALU – Puluhan orang menggelar aksi di depan Kantor Mapolda Sulteng, terkait dengan pernyataan Ketua Umum PB PMII yang mengatakan bahwa alasan organisasinya menggelar acara di Palu, karena Bumi Tadulako dianggap sebagai pusat terorisme.
Massa ini menuntut Aminudin Amin meminta maaf 1×24 jam dan meminta Kapolda mencabut izin kngres. Jika tidak dilaksanakan, massa mengancam akan menduduki tempat kongres.
“Ketua umum adalah simbol organisasi tapi kenapa pernyataan tidak berlandakan referensi hanya katanya dan katanya,” orasi Mulyadin, salah satu pimpinan aksi.
Masa membawa poster dan spanduk menuntut Ketua PMII meminta maaf. Aksi ini juga dikawal ketat oleh aparat kepolisian.
Sebelumnya, sebagaimana diberitakan diberbagai media, dalam sambutannya pada pembukaan Kongres XIX PMII di Masjid Agung Darussalam Palu yang dihadiri Presiden Joko Widodo, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Menko PMK Puan Maharani dan Menristek Dikti Mohamad Nasir, Aminuddin Ma`ruf menyebutkan bahwa pihaknya sengaja memilih Bumi Tadulako ini “katanya” sebagai tempat penyelenggaraan kongres.
“Bapak Presiden sengaja kami membuat, melaksanakan kongres ke-sembilan belas di tanah tadulako, di provinsi Sulawesi Tengah, dengan tema Meneguhkan Konsensus bernegara untuk Indonesia berkeadaban. Di tanah ini katanya, adalah Pusat dari gerakan radikalisme Islam. Bapak Kapolda senyum-senyum nih. Di tanah ini, katanya, adalah pusat dari gerakan menetang Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata dia. (FAUZI/NANANG)