Delapan Kecelakaan Kapal Terjadi Selama Januari-Mei di Sulteng

oleh -
Tim SAR, Basarnas Palu sesaat sebelum melakukan upaya pencarian korban yang terseret arus sungai, beberapa waktu lalu. (FOTO: IST)

PALU – Badan Pencarian dan Pertolongan (SAR) Palu mencatat sebanyak delapan kecelakaan kapal yang terjadi di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah dalam kurun waktu Januari hingga Mei 2020.

Selain kecelakaan kapal, juga terdapat 7 kecelakaan dengan Kondisi Membahayakan Jiwa Manusia (KMM) dan 4 kecelakaan akibat bencana.

Kepala Basarnas Palu, Basrano, melalui juru bicaranya, Fatma, Rabu (20/05), mengatakan, delapan kecelakaan kapal tersebut terjadi di Desa Avolua, Kabupaten Parimo dengan satu korban meninggal dunia.

Kemudian, kecelakaan kapal Muara Indah Permai GT 119 di Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep). Selanjutnya Kapal Sinar Galesong GT 8 yang mengalami patah kemudi dan KM Risfin Pratama Sakti GT 40 yang tenggelam. Masing-masing diperairan Luwuk Banggai.

Selanjutnya, orang hilang saat memancing dengan menggunakan kapal katinting di Kabupaten Tojo Una-Una. Orang terjatuh dari KM Fungka VIII di perairan Banggai dan nelayan hilang saat melaut di Bangkep.

Sedangkan kecelakaan dengan kondisi membahayakan jiwa manusia, lanjut dia, di antaranya adalah orang hilang di sungai Jembatan III Palu, orang hilang di Gunung Dusun Kana Kabupaten Sigi, orang hilang di hutan Desa Koromatantu Kabupaten Morowali Utara.

Berikutnya, orang terseret arus sungai Miu di Desa Tuva Kabupaten Sigi, orang hilang terseret aliran sungai Samalore Kabupaten Banggai dan orang hilang di Desa Sausu Torona, Kabupaten Parigi Mautong.

“Sementara untuk kecelakaan akibat bencana adalah banjir di Desa Tuweley, banjir di Desa Pinjan masing-masing di Kabupaten Tolitoli. Kemudian banjir Desa Langkeka Kabupaten Poso dan bencana alam banjir rob dan ombak besar di pemukiman warga komplek muara, Kabupaten Banggai,” tutupnya. (IKRAM)