PALU – Universitas Tadulako kembali mengukuhkan delapan Guru Besar baru, di Aula Fakultas Kedokteran Untad, Kamis (16/11) Pagi.
Pada kesempatan tersebut, Prof. Dr. Ir. Amar, ST.,MT.,IPU.,ASEAN Eng selaku Rektor melantik dan mengukuhkan delapan Guru Besar baru, yakni Prof. Dr. Abdul Pattawe, S.E. M.Si.,A.k (Fakultas Ekonomi dan Bisnis). Prof. Dr. Ir. Adam Malik, M.Sc (Fakultas Kehutanan). Prof, Dr. Aminuddin, S.H., M.Hum (Fakultas Hukum). Prof. Dr. Golar, S.Hut, M.Si (Fakultas Kehutanan). Prof. Dr. sc. Agr. Yusran, S.P, M.P (Fakultas Kehutanan). Prof. Dr. Ijirana, S. Pd., M.Si. (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan). Prof. Junaidi, S. Si., M.Si., Ph.D (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) dan Prof. Dr. Ir Daud Patabang, M.T (Fakultas Teknik Untad).
Dalam sambutannya, Rektor mengucapkan selamat kepada delapan Guru Besar yang saat ini telah resmi menyandang status sebagai Guru Besar.
“Pengukuhan Bapak/Ibu hari ini menambah panjang daftar Guru Besar Universitas Tadulako yang akan memberi nilai tambah bagi Universitas Tadulako. Pengukuhan guru besar hari ini juga menginspirasi para akademisi yang lain untuk segera menjadi guru besar. Dengan banyaknya Lektor Kepala yang kita miliki, Universitas Tadulako punya potensi untuk menambah guru besar dalam jumlahyang cukup besar. Tentu, dengan kemauan yang keras, mereka pasti juga mampumencapai jabatan guru besar ini,” kata Prof. Amar.
Ia menuturkan bahwa Guru besar memiliki tanggung jawab untuk tidak hanya menyebarkan pengetahuan akademis, tetapi juga nilai-nilai moral dan etika yang akan membentuk karakter mahasiswa.
“Dalam era globalisasi seperti sekarang, di mana perubahan terjadi begitu cepat, guru besar perlu menjadi agen perubahan yang mampu mengadaptasi kurikulum dan metode pengajaran agar relevan dengan tuntutan zaman. Peran seorang Guru Besar dalam revolusi Teknologi Informasi Pendidikan sangat signifikan. Dalam era di mana teknologi informasi berkembang pesat, Guru Besar memiliki tanggung jawab besar untuk memimpin, membimbing, dan menginspirasi perubahan dalam paradigma Pendidikan,” tambahnya.
Dikesempatan yang sama, Drs. Ma’mun Amir selaku Wakil Gubernur Sulawesi Tengah menuturkan, bahwa Guru Besar harus mampu memberikan sumbangsih nyata di tengah masyarakat. “Perbaikan mutu disemua jenjang pendidikan harus kita lakukan, salah satunya dengan mencetak guru besar. Hal tersebut karena pendidik yang memiliki wawasan pengetahuan dan pengalaman yang lebih luas sangat menentukan kemajuan lembaga pendidikan tinggi itu sendiri yang akan melahirkan sarjana berkualitas. Oleh karena itu, guru besar wajib memiliki karya ilmiah yang diterbitkan sebagai tanggung jawab akademik sekaligus amanah. Selain itu, Guru Besar merupakan profesi yang harus bisa memberikan keteladanan dan sumbangsih nyata dalam kehidupan manusia sehingga menjadi insan cendekia yang menebar manfaat,” ujarnya.
YAMIN