PALU – Kepunahan bahasa daerah menjadi perhatian serius bagi para linguis dan akademisi. Menurut Syamsuddin, Dekan Fakultas Sastra Universitas Alkhairaat (UNISA) Palu, ada beberapa faktor penyebab kepunahan bahasa daerah: kawin silang, lingkungan, dan gengsi. Dia menekankan bahwa jurnalisme berbahasa daerah memiliki peranan penting dalam melestarikan bahasa dan budaya lokal.

Syamsuddin menyatakan bahwa jurnalisme bahasa daerah tidak hanya memperkaya kosa kata, tetapi juga memperkuat pemahaman jurnalis tentang bahasa daerah. Sayangnya, penggunaan bahasa daerah dalam media massa telah menurun drastis dalam satu dekade terakhir. Jika dahulu ada rubrik khusus berbahasa daerah, kini hal tersebut hampir tidak ada lagi.

Penggunaan rubrik khusus bahasa daerah di media adalah salah satu cara untuk menjaga kelestarian bahasa tersebut. Syamsuddin menekankan pentingnya jurnalis memahami dan menggunakan bahasa daerah mereka sendiri. Ia melihat bahwa banyak jurnalis bersuku Kaili di Kota Palu yang tidak menguasai bahasa Kaili, yang dianggapnya sangat ironis.

Untuk mengatasi kekurangan sumber daya manusia dalam melestarikan bahasa daerah, wartawan SCTV ini menyarankan perguruan tinggi membuka jurusan khusus bahasa daerah seperti bahasa Kaili. Dia juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara media, dinas pendidikan, dan dinas kebudayaan untuk menjaga bahasa daerah melalui rubrik khusus bahasa daerah.

Platform digital dapat menjadi wadah efektif untuk memajukan jurnalisme berbahasa daerah, memungkinkan akses mudah bagi semua kalangan. Syamsuddin mengajak media untuk kreatif dalam mempublikasikan bahasa daerah agar menarik minat belajar bahasa tersebut.

Ia juga menekankan perlunya kebijakan pemerintah untuk melestarikan bahasa daerah dalam dunia pendidikan melalui peraturan daerah dan kurikulum berbasis kearifan lokal. Komitmen dan konsistensi dalam penerapan rubrik berbahasa daerah di media sangat penting untuk keberlangsungan pelestarian bahasa daerah.

“Media punya andil besar dalam menjaga kelestarian bahasa daerah,” kata Syamsuddin saat ditemui di kediamannya jalan Anoa, Palu, Sabtu akhir pekan kemarin.

Reporter: IKRAM
Editor: NANANG