PALU – Dinas Kesehatan Kota Palu mencatat, hingga pertengahan April 2024, kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) mencapai 114 kasus.

“Terhitung mulai bulan januari hingga akhir bulan April itu telah terjadi sebanyak 114 kasus,” ujarnya Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian, Pencegahan Penyakit dan Kesling Dinas Kesehatan Kota Palu, Sitti Rachmah, di Palu, Jum’at (17/05).

Menurutnya jumlah kasusnya hampir sama dengan Tahun 2023 lalu. Namun, di Januari tahun 2024 pada kasus DBD ini tercatat dua orang yang meninggal. Warga Keluarahan Silae dan Kelurahan Lere.  

Lanjut dia, wilayah tertinggi penyebaran DBD di Kelurahan yang padat penduduk. Yakni, Talise dan Lolu Utara.

“Sasarannya yakni kelompok umur, antara 15 hingga 25 tahun atau di usia produktif yang paling banyak,” bebernya.

Menurutnya, dalam penanggulangan dan pencegahan kasus DBD, bukan hanya tanggungjawab dari Dinas Kesehatan saja, tetapi dibuituhkan peran lintas sektoral, termasuk masyarakat.

“Kita harus melakukan upaya pemberantasan sarang nyamuk yang mesti di lakukan masyarakat, baik secara individu di lingkungannya maupun kerja bhakti. Kuncinya lingkungan bersih dan sehat,” bebernya.

Karena menurutnya, telur-telur nyamuk bisa hidup hingga 6 bulan lamanya. Maka, masyarakat harusnya membersihkan bak-bak penampungan air setiap minggu.

“Kalau perlu Abate itu, semua bisa didapatkan secara gratis di puskesmas-puskesmas terdekat,” tandasnya.

Reporter : Hamid
Editor : Yamin