Data Pemda Parimo: Tiga Orang Meninggal, Empat Orang Hilang

oleh -

PALU – Sekretaris Daerah (Sekda) Parigi Moutong, Zulfinasran mengatakan, pasca banjir bandang yang terjadi Kamis malam kemarin (28/7) mengakibatkan, tiga orang korban yang meninggal dunia dan empat orang lainnya dinyatakan hilang.

“Memang simpang siur terkait data korban meninggal dunia yang kami dapat di lapangan, namun dari data terakhir hasil asesmen dan belum ada laporan lanjutan dari masyarakat, ada tiga korban meninggal pada banjir semalam terjadi di wilayah kecamatan Torue dan ada empat masih belum ditemukan,” ujar Sekab Kabupaten Parimo Zulfinasran, kepada MAL Online, Jum’at (29/7).

Menurut Sekab Parimo, banjir bandang di Kabupaten Parimo, berdampak di tujuh desa di kecamatan Torue, yaitu Tanalanto, Astinas, Torue, Purwosari Tolai Barat, Tolai dan Tolai Timur. Untuk yang terparah di Desa Torue Dusun 1,2,3 dan 5.

“Asal muasal banjir ini bersumber dari Sungai Torue dan Sungai Tolai yang meluap,” ujarnya.

Sementara untuk jalan trans, tidak ada yang terputus, namun laporan dari masyarakat di Desa Purwosari terdapat jembatan penghubung antar dusun dan desa yang hanyut dan untuk Desa Tamalanto jembatan hampir putus.

“Saat ini jalan trans sudah kembali normal sudah dapat dilalui,” katanya.

Sementara Plt Ka. BPBAD Provinsi Sulteng Arfan mengatakan, bahwa berita banjir bandang pihaknya terima jam 18 30 berita banjir dilaporkan anggota kepada pihaknya.

“Langsung kami mengumpulkan anggota melakukan konsilidasi apa-apa saja yang dibutuhkan di lapangan,” imbuhnya.

BPBD Provinsi mengutus 10 anggota untuk langsung terjun lapangan.

“Saat ini kami tengah berada di Kabupaten Luwuk di Desa Mailong juga mengalami banjir, sehingga anggota kami di bagi dua. 10 ke Parimo 10-nya lagi di Kabupaten Luwuk. Provinsi Sulteng telah mengirimkan bantuan berupa selimut, supermi, makanan siap saji, air minum, kebutuhan ibu, bayi dan anak- anak,” ujar Arfan.

Dalam penanganan banjir bandang di Desa Torue dibantu oleh TNI Polri, Tagana Pramuka, satpol PP, PMI dan masyarakat setempat.

Reporter: IRMA
Editor: NANANG