POSO – Yayasan Darul Ulum yang berlokasi di Desa Pandajaya, Kecamatan Pamona Selatan, Kabupaten Poso, menyatakan dukungan terhadap Satgas Operasi Madago Raya dalam upaya mencegah penyebaran paham radikal di wilayah Kabupaten Poso.
Ketua Yayasan Darul Ulum, Hamam Saefurrahman, mengungkapkan bahwa pada masa lalu pernah terjadi praktik yang melarang santri memberikan hormat kepada bendera Merah Putih serta muncul anggapan keliru mengenai pemerintah sebagai thogut.
Namun ia menegaskan bahwa hal tersebut tidak lagi terjadi dan pihak yayasan kini kembali menjalankan penghormatan kepada Merah Putih sebagaimana mestinya.
Bahkan, kata dia, yayasan juga tidak menerima tenaga pengajar dengan latar belakang mantan narapidana terorisme maupun simpatisan kelompok radikal.
Hamam Saefurrahman menambahkan bahwa pihaknya membuka ruang komunikasi dengan aparat keamanan untuk memperkuat upaya pencegahan paham radikal di lingkungan para santri.
“Kami mendukung kepolisian dan berperan dalam menjaga kerukunan antarumat beragama di Kabupaten Poso, khususnya di wilayah Pamona Selatan,” katanya.
Sebagai bentuk komitmen, ketua dan pengurus Yayasan Darul Ulum turut membentangkan spanduk dukungan terhadap pemeliharaan situasi kamtibmas di Kecamatan Pamona Selatan.
Yayasan ini berdiri sejak tahun 2020, beralamat di RT 1/RW 4 Desa Pandajaya dan bergerak di bidang pendidikan agama serta dakwah.
Jumlah santri pada tahun 2024 menunjukkan peningkatan peminat terhadap pendidikan keagamaan yang diselenggarakan lembaga tersebut.
Aktivitas pendidikan di Yayasan Darul Ulum meliputi Tahfidzul Qur’an, Tahsinul Qur’an, pembinaan akidah, pembinaan ibadah, pembentukan akhlakul karimah, serta kegiatan tadarus Al-Qur’an.
Adapun program unggulan yayasan adalah Tahfiz Qur’an yang rutin dilaksanakan setiap pagi. ***


