Dari Medsos Hingga Teleconfrence Bersama Wapres

oleh -
Donor darah oleh peserta kegiatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) tahun 2017 di Kota Palu, Ahad (12/11). (FOTO: MAL/FAUZI)

PALU – Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-53 tingkat Provinsi Sulawesi Tengah di Kota Palu dilaksanakan sangat semarak, dipusatkan di anjungan Nusantara, Pantai Talise, Teluk Palu, Ahad (12/11).

Sejumlah kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng itu diantaranya jalan santai, senam massal, sosialisasi gerakan makan buah dan sayuran, donor darah serta pemeriksaan dan konsultasi kesehatan gratis.

Khusus donor darah dan pemeriksaan serta konsultasi kesehatan gratis, salah satu komunitas media sosial (Medsos) BeeTalk ikut menjadi pelaksana yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Palu dan Rumah Sakit Anutapura Palu.

“Untuk donor darah terkumpul 50 kantong dan cek kesehatan sebanyak 150 orang,” kata Eno, penanggung jawab kegiatan.

Pemeriksaan dan Konsultasi Kesehatan bagi peserta kegiatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) tahun 2017 di Kota Palu, Ahad (12/11). (FOTO: MAL/FAUZI)

Eno menjelaskan hanya dalam waktu 2 jam, pemeriksaan kesehatan dan konsultasi ditutup, karena alat yang disiapkan hanya untuk 100 orang, ditambah cadangan sekitar 50 orang.

Eno menjelaskan dirinya membangun komunitas group melalui media sosial itu sebagai salah satu Medsos selain Facebook, Twitter atau pun Instagram.

“Saya mengelola group yang kami berinama Ketawa Bersama (KB),” ungkapnya.

Selain group itu, kata Eno, masih banyak group serupa yang tujuannya sama, untuk saling bertukar informasi hingga mencari pasangan hidup.

BACA JUGA :  Perawatan Pribadi Picu Inflasi di Agustus, Tertinggi di Kabupaten Toli-Toli

Komunitas Medsos juga bisa membagun keakraban antar sesama anggota, yang harapannya, tidak hanya di dunia maya, tetapi dapat juga dilakukan di dunia nyata.

“Saat ini, jumlah anggota dari beberapa group di BeeTalk mencapai 100 orang,” imbuhnya.

Selain group KB, beberapa grup lainnya seperti Traveling Tim Palu, Pertemanan BeeTalk, Teman Nongkrong Palu, Sahabat Kota Palu, The Outskirts, Next Generation hingga Jurnalisme Warga.

Komunitas Medsos BeeTalk. (FOTO: MAL/FAUZI)

Sementara itu, penangung jawab pemeriksaan dan konsultasi kesehatan Mirnawati mengatakan dalam pemeriksaan yang dilakukan, sekitar 70 persen terdeteksi mengalami kolestrol tinggi, atau di atas angka normal 200.

Mirnawaita yang juga pengelola program Penyakit Tidak Menular (PTM) Dinkes Kota Palu mengatakan, mereka yang tedeteksi asam urat dan kolestrol tinggi, diarahkan ke Puskesmas terdekat dari tempat tinggal mereka, untuk pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut.

Dinas Kesehatan Kota Palu dan Komunitas Medsos BeeTalk. (FOTO: MAL/FAUZI)

Sementara itu, pengelola Unit Transfusi Darah RS Anutapura Palu, Nurhayati mengatakan darah 50 kantong itu, hanya dapat dipergunakan selama dua hari, karena setiap saat kebutuhan akan darah sangat besar.

“Dua hari sudah habis, karena di rumah sakit, kebutuhan darah sangat besar, mulai dari persiapan operasi hingga cuci darah,” ungkapnya.

Menurut Nurhayati, darah yang didapatkan dari kegiatan akan diperiksa kembali di laboratoium, untuk menentukan, darah itu layak digunakan atau tidak. Selain itu, juga dilakukan pemeriksaan, apakah darah itu terkontaminasi virus atau penyakit yang dapat ditularkan melalui darah.

BACA JUGA :  'Sahabat-AI' Produk LLM Open-Source Berbahasa Indonesia dari Indosat dan GoTo

“Kalau ditemukan, maka kami akan menghubungi kembali pendonor tersebut,” ujarnya.

Nurhayati sedang melakukan pemeriksaan darah, sebelum proses donor dimulai. (FOTO: MAL/FAUZI)

Salah seorang peserta donor daerah, AKBP David Yunus memberikan apresiasi atas kegiatan tersebut, karena hal-hal positif yang dilakukan pemuda sudah jarang terlihat saat ini.

“Semoga hal yang seperti ini, terus dilakukan di masa yang akan datang,” harap Gading Madya Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Sulteng tersebut.

Kegiatan itu dimulai sejak pukul 06.00 wita dengan jalan santai, dilanjutkan senam massal serta sosialisasi makan buah dan sayur.

Hadir dalam kegiatan itu, Dirjen kefarmasian dan alat kesehatan Kemenkes, Maura Linda Sitanggang yang didampingi Gubernur Sulteng Longki Djanggola.

Selanjutnya teleconfrence atau sambungan video jarak jauh antara Gubernur Sulteng Longki Djanggola bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama Menteri Kesehatan dr. Nila Djuwita Moeloek.

Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola. (FOTO: MAL/FAUZI)

Kepada Wapres, Gubernur Longki Menyampaikan beberapa hal terkait peringatan HKN tahun 2017 di Kota Palu diikuti oleh ribuan warga dengan berbagai kegiatan diantaranya olahraga sekitar 30 menit, sosialisasi gerakan makan buah, sayur dan ikan, serta gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) dan masyarakat cerdas menggunakan obat.

BACA JUGA :  Terima Pengaduan Lawyers Sangganipa, Polda Sulteng Pastikan Bekerja Profesional

“Beberapa daerah juga menggalakan program perang terhadap sampah, diantaranya Kota Palu dengan gerakan gali gaza serta Kabupaten Banggai dengan program Pinasa atau lihat sampah ambil dan pungut,” kata Gubernur.

Dari Program itu, kata Gubernur kepada Wapres, Kabupaten Banggai dengan ibu Kota di Luwuk berhasil mendapatkan anugerah Adipura, sebagai kota bersih.

Selain itu gubernur juga melaporkan dari sisi derajat kesehatan, terjadi penurunan angka kematian ibu dan bayi.

Sementara itu Wapres Jusuf Kalla memberikan apresiasi atas pelaksanaan HKN tahun 2017 di Sulteng, yang diikuti oleh ribuan masyarakat.

“Kesehatan memang perlu apalagi makan sayur dan buah serta ikan, karena itu yang banyak di Sulteng,” kata Wapres.

Wapres juga berkelakar, bahwa makan Kaledo juga enak, namun itu boleh seminggu sekali seperti makan coto Makassar.

Selain itu Wapres juga berpesan, bahwa olahraga juga penting dilakukan setiap hari, terutama senam. Kemudian gizi bagi ibu dan anak paling penting, karena jika tidak terpenuhi, makan dampaknya pada bayi kerdil atau stunting. Kalau itu terjadi, maka otaknya juga ikut kerdil, sehingga berpengaruh pada generasi akan datang. (FAUZI)

Tentang Penulis: Fauzi Lamboka

Gambar Gravatar
Profesi sebagai jurnalis harus siap mewakafkan diri untuk kepentingan publik. Menulis merupakan kebiasaan yang terus diasah. Namun, menulis bukan sekadar memindahkan ucapan lisan ke bentuk tulisan. Tetapi lebih dari itu, mengabungkan logika (akal), hati (perasaan) untuk medapatkan rasa, yang bisa diingat kembali di hari esok.