PALU – Berangkat dari keperihatinan terhadap minimnya minat baca generasi, Komunitas Palapa terus melebarkan sayap untuk bergerak pada pendidikan anak, khususnya untuk menumbuhkan minat baca generasi bangsa.
Salah satu Founder Komunitas Palapa, Mustika Sari, Ahad (08/04) mengaku, sejak September 2017 lalu, dia bersama relawan literasi lainnya, telah memulai pembinaan di Dupa, Kelurahan Layana Indah, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu. Kata dia, setelah menjalaninya animo masyarakat semakin tinggi dan Komunitas Palapa terus mendapat dukungan dari masyarakat.
Atas hal tersebut, bersama rekan relawan lainnya dirinya berniat untuk mengembangkan sayap kedaerah lainnya sesuai Visi dan Misi komunitas hingga tahun 2022 akan membuka tempat binaan diseluruh kecamatan se Kota Palu. Namun untuk saat ini penambahan awal telah memilih Kelurahan Tondo, tepatnya di wilayah Vatutela.
“Kita pilih Vatutela, daerah terdekat dulu. Alhamdulillah kita sudah melaksanakan pertemuan dengan masyarakat di Vatutela. Pertemuan itu dimaksudkan untuk mensosialisasikan kegiatan komunitas Palapa yang nantinya akan di Pusatkan Vatutela,”akunya.
Dikatakannya, pada pertemuan itu dihadiri oleh, H. Nanang, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palu yang saat itu hadir sebagai tokoh pemuda didaerah tersebut, serta beberapa tokoh masyarakat Vatutela dan anggota Divisi Kerjasama, Verawaty Pangkey.
“Dari pertemuan itu disepakati bahwa kelas perdana di Vatutela akan dimulai tanggall 15 April 2018, Pukul 08.00 sampai Pukul 10.00 Wita. Masyarakat Vatutela mempersilahkan Baruga untuk dimanfaatkan oleh Komunitas Palapa,”katanya.
Ditemui terpisah, H. Nanang mengaku memberi apresiasi setinggi-tingginya pada aktivis-aktivis Palapa yang memiliki semangat kuat untuk mengajak generasi kehal-hal yang positif ditengah derasnya arus globalisasi.
“Saya sudah melihat beberapa program dari komunitas Palapa, mereka ini adalah anak-anak muda yang sadar akan pentingnya budaya membaca dan ingin menularkan kebiasaan itu pada anak-anak di Vatutela, olehnya mereka meminta ijin sekaligus dukungan dari orangtua dan masyarakat kiranya Vatutela bisa dijadikan daerah binaan selanjutnya setelah Dupa Kelurahan Layana Indah”katanya.
Nanang menambahkan, membaca merupakan salah satu cara untuk memperoleh informasi. Dengan membaca kita dapat mengetahui banyak hal di dunia ini tanpa perlu meninggalkan tempat kita sekarang. Memang kata dia, secara nasional minat baca di Indonesia sangat rendah, hal itu disebabkan oleh pengaruh sajian-sajian menarik dari televisi.
“Tidak ada salahnya menonton televisi, karena disitu juga kita mendaptkan informasi lebih cepat, tapi tidak harus meninggalkan budaya membaca, karena jika kita tinggalkan bisa berpengaruh pada kualitas individu, tidak ada motivasi dalam menghadapi tantangan hidup,”jelasnya.
Apa yang dilakukan oleh Palapa yang mendorong budaya membaca sejak dini menurutnya, adalah hal yang perlu didukung oleh siapapun. Karena dapat meningkatkan kesadaran generasi dalam hal pengenalan apa yang bermanfaat dan apa yang merugikan, baik untuk individu maupun untuk orang lain.
“Intinya kami dan kita semua harus mendukung hal tersebut, kehadiran Palapa sangat kita syukuri dan wajib kita beri dukungan. Bagi saya mereka adalah pahlawan yang berkeinginan membangkitkan kesadaran generasi untuk mengenal budaya kita, generasi bangsa yang berkualitas yang mampu menghadapi perkembangan zaman tanpa meninggalkan budaya dan bagi saya, mereka inilah yang disebut dengan pahlawan Zaman Now itu,”tandasnya. (YAMIN)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.