PARIMO – Dampak aktifitas Pertambangan Tanpa Izin (PETI) di Kecamatan Tinombo Selatan, Parigi Moutong (Parimo), mengakibatkan 2.700 Hektare areal persawahan gagal panen dan kerugian ratusan juta yang dialami petani di wilayah itu.

Anggota DPRD Parimo, Mohamad Irfain, menyoroti PETI yang berada di daerah pemilihannya, yang dinilai sangat merugikan para petani, aktifitas pertambangan telah mencemari aliran sungai yang menjadi salah satu sumber pengelolaan persawahan.

“Daerah Irigasi di wilayah Tada, saat ini sudah tercemar dari aktifitas tambang tersebut, akibatnya 70 persen areal sawah dari 2.700 hektare gagal panen,” ungkapnya saat ditemui, Selasa (17/12).

Menurut Kader Perindo, pihaknya telah menyampaikan kepada pihak Polsek sekitar agar segera dilakukan penindakan, sejak tahun 2010 dan hanya beberapa tahun berhenti kembali beroperasi lagi khususnya di wilayah Desa Tada.

Sebab, untuk ilegal maining tersebut harus dihentikan, karena ini sangat merugikan daerah, dampak lingkungan yang besar serta kerugian dialami masyarakat khususnya di daerah pertanian.

“Aktifitas tambang diatas, areal persawahannya dibawah sehingga berdampak, saat ini sawah di wilayah Timsel sebagian besar gagal panen, sehingga harus tegas aktifitas tersbeut harus ditutup,” jelasnya.

Selain areal persawahan, areal perkebunan dan sungai ikut terdampak akibat aktifitas tambang. Padahal sungai itu sendiri sebagian masyarakat di Parimo masih menggunakan sebagai alternatif.

Akibat pencemaran tersbut masyarakat yang masih memanfaatkan sungai untuk kebutuhan sehari-hari baik itu mencuci dan air minum sudah terdampak berbagai penyakit yakni gatal-gatal dan lain sebagainnya.

“Saat ini sungai tersebut tidak bisa dimanfaatkan lagi, karena sudah tercemar dari limbah aktifitas tambang,” terangnya.

Ia menambahkan, dampak dari pertambangan tersebut para petani mengeluh, dikarenkan tanaman mereka ada yang kuning, merah bahkan pertumbuhan tidak maksimal, bahkan terdapat salah satu petani dengan luasan sawah 10 hektare kembali digarap.

“Penyebab dilakukan penanaman kebali, karena air yang sudah bercampur dengan lumpur, mempengaruhi produktifitas tanah,” pungkasnya.

Reporter: Mawan
Editor : Yamin