PARIMO- Dampak Virus Corona atau COVID-19 berpengaruh pada sektor perikanan di Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah, khususnya ekspor udang vaname.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Efendi Badtjo mengatakan, udang vaname menjadi salah satu komoditas yang cukup menjanjikan bagi pelaku usaha perikanan, pada sub sektot perikanan budidaya di Parimo. Sebab nilai jualnya tinggi. Namun situasi tidak kondusif akibat pendemi COVID, berpengaruh terhadap harga maupun kegiatan ekspor.

“Dampak penyebaran virus corona sedikit mempengaruhi kegiatan ekspor budi daya udang,” jelasnya saat ditemui MAL Online, Senin (11/5).

Ia menjelaskan, tahun 2019, budidaya udang vaname menggunakan pola tradisional mencapai produksi sekira 4.885 ton lebih, dengan luas tambak terkelola 7.189 hektare dari luas potensi lahan 10.816 hektare.

Ia menuturkan, agar produksi tetap terjual, pelaku usaha mengambil langkah alternatif memanfaatkan pasar-pasar lokal di Sulteng. Salah satu sasaran adalah pasar tradisional Kota Palu, selain pasar tradisional di kabupaten tersebut.

“Pendemi COVID-19 tidak hanya mempengaruhi kegiatan ekspor, tetapi juga berdampak terhadap harga, dimana komoditas ini mengalami penurunan harga dipasaran sekitar lima persen demikian,” ungkapnya.

Meski begitu, dia tetap optimis harga udang vaname tidak mengalami penurunan terlalu jauh, sepanjang daya beli masyarakat terhadap komoditas tersebut masih tinggi.

“Kita tidak ingin situasi ini memperburuk keadaan. Kami berharap pelaku usaha budidaya terus meningkatkan kualitas produksi agar harga tidak anjlok,” tutupnya. (MAWAN)