“Dakwah” Parlemen Fraksi PKS DPRD Sulteng Diabadikan dalam Buku

oleh -
Ketua Fraksi PKS DPRD Sulteng, Wiwik Jumatul Rofi'ah menyerahkan buku “Risalah Perjuangan KAMI” kepada Ketua DPW PKS Sulteng, Muhammad Wahyuddin, Senin (23/09). (FOTO: media.alkhairaat.id/Rifay)

PALU – Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), menyerahkan sebuah buku berjudul “Risalah Perjuangan KAMI” kepada Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS Sulteng, di salah satu kafe, di Kota Palu, Senin (23/09).

Ketua Fraksi PKS DPRD Sulteng, Wiwik mengatakan bahwa laporan kinerja yang terangkum dalam Buku Risalah perjuangan Fraksi PKS DPRD Sulteng bisa selesai sesuai rencana, walaupun masih banyak kekurangan.

“Buku ini masih jauh dari kata sempurna. Tapi paling tidak ini bisa menjadi sumber informasi bagi masyarakat Sulawesi Tengah, khususnya rakyat konstituen PKS yang ingin mengetahui sekelumit kiprah dan perjuangan kami selama lima tahun di kursi DPRD Provinsi Sulawesi Tengah. Terima kasih juga saya ucapkan kepada penyusun, seluruh pihak dan rekan yang telah berkontribusi dalam proses penyelesaian buku ini,” katanya.

Menurut Bunda Wiwik, sapaan akrabnya, bahwa setelah mendapatkan amanah sebagai ketua Fraksi lima tahun yang lalu oleh DPP PKS melalui usulan DPTW PKS Sulteng, dirasakan bahwa amanah tersebut amat berat.

Katanya, amanah sebagai ketua Fraksi bukan amanah main main. Karena Fraksi sebagai wadah berkumpulnya anggota dewan yang merupakan etalase partai.

“Sebagai ketua fraksi, kami dituntut harus mampu menjadi koordinator dan sekaligus motivator untuk tercapainya visi dan misi fraksi,”katanya dengan mata berkaca-kaca.

Kata Bunda Wiwik, bahwa sebentar lagi masa bakti Fraksi PKS DPRD Sulteng 2019 – 2024 akan segera berakhir dengan dilantiknya anggota DPRD periode 2024 – 2029.

Patut disyukuri, kata dia, bahwa pimpinan dan anggota Fraksi saling bekerjasama untuk merealisasikan visi dan misi fraksi. Juga bekerjasama untuk menjawab dan merealisasikan aspirasi masyarakat melalui pokok pokok pikiran sebagai anggota DPRD.

BACA JUGA :  Warga Ganti Antusias Hadiri Reses Anggota DPRD Sulteng

Semua itu katanya, dalam rangka memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, tentunya yang sesuai dengan Tupoksi sebagai anggota Dewan yaitu legislasi, budgetting dan controling.

“Mengakhiri kata pengantar, Maliun tinuvu (kesejateraan untuk semua) Kami akan sangat bahagia melihat masyarakat Sulteng sejahtera. Nosarara nosabatutu (bersaudara dan bersatu) Kami sangat bahagia melihat masyarakat Sulteng hidup damai dalam keberagaman. Belo rapovia belo rakava (kalau kamu berbuat baik kebaikan yang kamu dapat). Paling tidak beberapa catatan dalam buku ini (masih banyak yang tidak bisa ditampilkan dalam buku ini) kebaikan yang kami bisa lakukan semoga kebaikan juga nanti yang kami dapat. Amiin,”tandas Bunda Wiwik yang menutup sambutannya dengan seuntai pantun.

Sementara itu, Ketua MPW PKS Sulteng, Mahmud Yunus, mengatakan, buku ini merupakan sebuah jawaban akan fungsi Fraksi PKS di DPRD.

BACA JUGA :  BI Sulteng Jadikan Ponpes Madinatul Ilmi sebagai Percontohan menuju Pembentukan Hebitren

“Fungsi pengawasannya Insyaallah penjelasannya sudah tertuang dalam buku ini, fungsi legislasinya juga ada, dan fungsi anggarannya juga bisa diketahui bagaimana bisa mengakomodir semua permasalahan yang ada di masyarakat,” sebagian kecil tentunya karena mereka juga harus berkolaborasi dengan yang lainnya.” katanya.

Ia memberikan apresiasi atas diterbitkannya buku itu, sembari berharap buku ini bisa menjadi jawaban untuk publik dan juga sebagai kenang-kenangan kepada konstituen PKS.

“Ke depan saya memohon kepada semua untuk bisa berkolaborasi. Kolaborasi itu sangat penting karena bisa memajukan bangsa,” imbuhnya.

Pada acara yang menandai berakhirnya masa jabatan Fraksi PKS periode 2019-2024 ini, Ketua DPW PKS Sulteng, Muhammad Wahyuddin, menyampaikan arahan penting terkait dokumentasi rekam jejak perjuangan Fraksi PKS DPRD Provinsi Sulawesi Tengah.

Ia menekankan bahwa dokumentasi ini merupakan bukti kerja nyata dan bentuk pertanggungjawaban publik

Menurut Wahyuddin, buku yang diterbitkan ini bukan hanya sekedar rangkaian catatan, tetapi rekam jejak yang menunjukkan kontribusi nyata fraksi dalam menjalankan tugas dan amanah dari rakyat.

“Tidak akan mungkin terbit satu buku kalau tidak ada catatan yang mengisi lembarannya. Ini menjadi bukti bahwa ada kerja nyata yang sudah dilakukan,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Komisi I DPRD Sulteng Konsultasikan Tahap Seleksi KPID

Ia juga menyoroti pentingnya menjaga kerja sama dengan media, baik online maupun cetak, guna mendokumentasikan kiprah fraksi selama lima tahun terakhir. Di era digital ini, Wahyuddin menyadari bahwa media online, khususnya media sosial, memainkan peran penting dalam menyampaikan informasi kepada publik.

“Rekam jejak di media online sangat penting, terutama di zaman sekarang di mana orang lebih banyak mengakses informasi melalui HP mereka,” ujarnya.

Wahyuddin menyampaikan pesan khusus kepada Ketua Fraksi PKS untuk memperkuat kembali hubungan dengan media yang pernah terjalin sebelumnya. Hal ini dianggapnya krusial karena generasi saat ini lebih tertarik pada media digital seperti TikTok dan platform media sosial lainnya.

“Generasi saat ini lebih memilih melihat-lihat apa yang ada di genggaman HP-nya,” tambahnya.

Namun, Wahyuddin juga mengingatkan bahwa meski rekam jejak digital penting, dokumentasi fisik dalam bentuk buku tetap tidak kalah bernilai.

“Rekam jejak bukan hanya di dunia maya, tetapi juga di dunia nyata. Catatan-catatan tertulis seperti dalam Al-Quran, yang bisa kita baca dan pelajari, memberikan contoh pentingnya dokumentasi yang dapat diwariskan kepada generasi berikutnya,” ujarnya. (RIFAY)