PALU – Rakyat Sulawesi Tengah (Sulteng) khususnya warga di tiga Kabupaten Sigi, Kota Palu dan Donggala eks gempa, tsunami dan likuifaksi sampai saat ini belum teratasi dengan baik. Masih banyak warga yang belum mendapatkan bantuan, sementara pusat akan menarik bantuan tersebut pada akhir Desember 2020 mendatang.
Rusdi Mastura di tengah tengah pertemuan dengan masyarakat di Desa Beka, Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi, Ahad (11/10) mengatakan, selesai atau tidaknya penyaluran bantuan pusat untuk korban bencana gempa, tsunami dan likuifaksi di Sulteng, oleh pusat akan menarik seluruh bantuan itu.
“Saya heran juga pemerintah provinsi begitu banyak bantuan yang diberikan kepada pemerintah. Kenapa dana yang begitu besar bukan difokuskan untuk pembangunan rumah-rumah warga korban bencana gempa, tsunami dan likuifaksi. Kenapa hanya difokuskan pembangunan jalan dan gedung-gedung pemerintah,” ujar pria yang akrab disapa Cudi ini.
Menurut Cudi, saat ini masih banyak warga yang tinggal di tempat-tempat pengungsian. Masih banyak warga yang belum mendapatkan bantuan. Mirisnya dana bantuan dari pusat akan segera di tarik pada Desember 2020 mendatang.
“Banyak warga yang mengeluh belum punya rumah, belum dapat bantuan. Apa yang pemerintah buat hanya fokus bangun jalan dan buat gedung wanita, renovasi garasi rujab gubernur yang memakan anggaran milyaran rupiah. Kenapa bukan anggaran itu diberikan kepada rakyat untuk dibangun kan rumah mereka,” sesal Rusdi Mastura.
Rusdy Mastura mengaku, rumahnya saja sampai saat ini belum juga mendapatkan bantuan, meski rumahnya rubuh akibat goncangan dasyat gempa bumi yang terjadi September 2018 lalu.
Penyaluran bantuan untuk korban gempa tsunami dan likuifaksi di Sulteng dinilai tidak teratasi dengan baik. Terbukti sudah dua tahun musibah pasca gempa Pemerintah belum dapat menangani dengan tuntas, sehingga masih banyak warga yang terlantar tidak dapat tinggal di rumah mereka sendiri.
Dia menilai Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Provinsi bekerja tidak efesien. Pemerintah juga tidak maksimal dalam melakukan pendataan.
“Harusnya pemerintah menyediakan media center tempat warga korban bencana melaporkan kekurangan-kekurangan yang mereka hadapi, seperti di Provinsi Aceh, mereka menyiapkan media center untuk menampung keluhan keluhan warga,” ujarnya.
Sementara Wakil Ketua DPD Hanura Provinsi Sulteng Pdt Frits A.Kandori mengatakan, dengan majunya Rusdi Mastura dan Ma’mun Amir sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Sulteng rakyat menitip amanah kepada pasangan nomor urut 2 ini agar mereka bisa lepas dari penderitaan ini. Masyarakat yakin Cudi bisa membawa peningkatan pembangunan dan kesejahteraan buat rakyatnya.
“Terbukti dapat dilihat pada saat beliau bung Cudi memimpin wali kota dua periode. Banyak hal yang dibuat oleh beliau karena rakyat tau Cudi rendah hati dan Cudi murah hati,” ungkap Pdt Frits.
Frits yakin, dengan kepemimpinan Rusdi Mastura dan Ma’mun Amir nantinya menghapus penderitaan rakyat dan menjadi sebuah kebahagiaan dan kesejahteraan, yang menjadikan Peningkatan pembangunan diSulteng lebih maju lagi.
Reporter: Irma
Editor: Nanang