Cuaca Ekstrem Intai Sulteng Hingga Desember

oleh -
Petugas Forecaster on Duty Stasiun BMKG Palu, Riza Renggah, sedang memantau perubahan cuaca, Selasa (27/11). (FOTO : IST)

PALU – Hampir semua wilayah Sulteng berpotensi dilanda cuaca ekstrem, hingga akhir Desember nanti. Masyarakat diimbau  untuk mewaspadainya.

Petugas Forecaster on Duty Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Palu, Riza Renggah, Selasa (27/11), mengatakan, cuaca ektrem itu bisa mengganggu arus penerbangan, khususnya di Bandara Mutiara SIS Aljufri. Karena terpantau potensi awan tebal terlihat bergeser dari selat Makassar ke wilayah Sulteng.

“Kejadian Senin bisa kita lihat ada beberapa penerbangan harus ditunda karena cuaca buruk, karena jarak pandang terbatas,” katanya.

Sesuai prediksi, lanjut dia, sejumlah wilayah di Sulteng akan dilanda hujan sedang hingga lebat dalam sepekan ke depan.

“Ada enam kabupaten yang curah hujannya masih cukup tinggi,” katanya.

BACA JUGA :  Kewaspadaan Dini Virus Cacar Monyet, Pj Bupati Morowali Keluarkan Surat Edaran

Daerah yang dimaksud adalah Kabupaten Morowali, Morowali Utara (Morut), Banggai Kepulauan (Bangkep) dan Banggai Laut (Balut).

“Hujan ini umunya terjadi pada siang dan malam hari, dilanjutkan dini hari,” ujarnya.

Sementara, kata dia, Kabupaten Donggala dan Parigi Moutong (Parimo) berpotensi hujan sedang sampai lebat. Umumnya terjadi pada siang dan sore hari dan dilanjutkan pada dini hari.

BACA JUGA :  Rektor UIN Datokarama Perkenalkan Visi Kampus kepada 1.623 Mahasiswa Baru

“Sementara Kabupaten Buol, Sigi dan Tolitoli berpotensi hujan ringan sampai sedang, terjadi pada siang dan sore hari,” kata Riza.

Sementara untuk Kota Palu, lanjut dia, sepekan ke depan memiliki intensitas hujan ringan sampai sedang.

“Sering terjadi hujan lebat namun waktunya tidak lama,” katanya.

Dia mengingatkan kepada warga yang bermukim di bantaran sungai, danau dan laut agar selalu waspada karena saat ini sedang berpotensi naiknya air akibat curah hujan. Diperkirakan, tinggi gelombang berkisar hingga dua atau tiga meter.

“Yang paling diwaspadai diperairan Teluk Tomini bagian timur karena tinggi gelombangnya bisa sampai tiga meter. Itu sangat membahayakan nelayan,” ujarnya.

BMKG, kata dia, akan terus menyampaikan peringatakan dini kepada masyarakat, agar bisa mengetahui ancaman potensi bencana.

BACA JUGA :  Kampanye di Tawaeli, Cudy Minta Warga Coblos Nomor 3

“Hampir setiap saat BMKG memperbaharui peringatan dini melalui media sosial WhatsApp,” tandasnya. (YAMIN/IKRAM)