MOROWALI – Dalam kurun waktu 2 tahun belakangan ini, PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) mengklaim telah menggelontorkan dana sekitar Rp170 miliar untuk program Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat.
Di PT IMIP sendiri terdapat sebuah bidang khusus yang diberi nama Departemen CSR yang memiliki peran sebagai perancang sekaligus pelaksana kegiatan CSR.
CSR PT IMIP mencakup lima pilar, yaitu pendidikan, kesehatan, sosial budaya, ekonomi, dan lingkungan.
Dalam pilar-pilar ini telah merealisasikan pembangunan infrastruktur bangunan rumah sakit, sarana pendidikan, pemberdayaan ekonomi masyarakat, hingga urusan pengelolaan sampah.
“CSR Sinergi Berdaya menekankan kolaborasi dengan seluruh lapisan masyarakat. Upaya ini menggalakkan ide, gagasan, dan kreativitas masyarakat dalam skema CSR yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat,” ujar Direktur Environmental & CSR PT IMIP, Dermawati melalui Kepala Departemen Community Development (Comdev) dan CSR, Raden Tommy A Prayogo, saat FGD bersama sejumlah jurnalis, di Wisma PT IMIP, baru-baru ini.
Tommy mengatakan, CSR Sinergi Berdaya menghadapi antusiasme luar biasa dari masyarakat, terbukti dengan program yang telah berhasil dilaksanakan bersama dengan partisipasi aktif masyarakat di Kecamatan Bahodopi.
Di bidang pendidikan, kata dia, CSR IMIP terlibat langsung membangun infrastuktur yang berkualitas, pemenuhan sarana dan prasarana yang dibutuhkan, hingga memberikan tenaga pengajar yang berkualitas.
“Ini diharapkan bisa menciptakan masyarakat yang cerdas dan lingkungan belajar yang optimal bagi pertumbuhan dan perkembangan siswa,” katanya.
Pelaksanaan kegiatan CSR dalam pilar pendidikan meliputi bantuan biaya pendidikan untuk tingkat perguruan tinggi bagi putra-putri Bahodopi, dan sekolah non formal
Di pilar kesehatan, lanjut Tommy, PT IMIP aktif mewujudkan masyarakat berkualitas dengan berbagai program, termasuk edukasi pengelolaan kawasan pesisir, pemeriksaan kesehatan gratis, donor darah, dan pembangunan klinik kesehatan.
“Program pencegahan stunting melibatkan penyuluhan gizi dan bantuan alat kesehatan. PT IMIP telah berkontribusi besar meningkatkan kualitas hidup karyawan dan masyarakat sekitar,” ujarnya.
Pada pilar sosial budaya, PT IMIP ikut memelihara komunikasi dan menjaga kerukunan dengan komunitas untuk membangun hubungan positif.
Kata Tommy, komunikasi aktif dengan komunitas menciptakan rasa kepemilikan dan keterlibatan dalam kegiatan lokal. Melalui tindakan ini, PT IMIP dapat menciptakan lingkungan yang mendukung dan meminimalkan potensi konflik, yang pada gilirannya memperkuat kesejahteraan bersama.
Di pilar CSR ini, PT IMIP berperan langsung dalam perbaikan Jalan Trans Sulawesi di Bahodopi, berbagi berkah di Bulan Ramadhan, sumbangan sapi kurban, lomba tilawatil Qur’an dan menjadi sponsorship festival seni dan budaya.
Dalam urusan lingkungan, CSR PT IMIP diarahkan untuk memelihara ekosistem dan menjaga keasrian lingkungan dengan melibatkan komunitas merupakan tindakan berkelanjutan untuk membangun hubungan positif.
“Peranan aktif dengan komunitas, PT IMIP dapat berperan dalam meminimalkan kerusakan, memantik rasa sadar dini dalam menjaga lingkungan sekitar yang pada gilirannya memperkuat kesejahteraan bersama,” jelas Tommy.
Pada pilar ini, PT IMIP terlibat langsung dalam edukasi pengelolaan sampah, pengadaan alat penunjang TPST, pengadaan sarana dan prasarana air bersih dan MCK, bantuan bak sampah, pengadaan truk sampah, aktif dalam kegiatan wold clean up day, transplantasi terumbu karang, hingga translokasi macaca tonkeana atau monyet hitam.
Pada pilar terakhir atau pilar ekonomi, PT IMIP terus mengutkan komitmen memberdayakan ekonomi masyarakat melalui pelatihan dan edukasi.
“Masyarakat desa tidak hanya diberdayakan untuk meningkatkan taraf hidup dan memajukan perekonomian berbasis komunitas di desa, PT IMIP bukan hanya sebagai motor penggerak ekonomi lokal, melainkan juga menjadi agen perubahan sosial, terangnya.
Pelaksanaan kegiatan CSR dalam pilar ekonomi meliputi, edukasi dan pendampingan, implementasi terhadap teknologi/inovasi baru, dan serapan terhadap produk dan hasil.
Serapan supply komoditi pangan PT IMIP sendiri, masing-masing untuk beras sebanyak 3.641.250 Kg, Buah 1.104.514 Kg, Daging Ayam 11.191.955 Kg, Daging Sapi 41.755 Kg, Ikan 1.632.274 Kg, Sayur 4.671.088 Kg, Telur 13.536 Kg.
PT IMIP sendiri telah membuka akses yang seluas-luasnya kepada puluhan jurnalis di Sulawesi Tengah, untuk menyaksikan langsung aktivitas produksi sejumlah tenant di dalam kawasan
PT IMIP, dalam agenda media tour bertajuk “Kreativitas menuju Penyampaian Informasi Terintegritas”, memperkenalkan operasional sejumlah perusahaan yang mengolah hasil kekayaan alam Sulteng menjadi bahan baku, dalam areal kurang lebih 2000 hektar tersebut, Kamis (07/03) sampai Jumat (08/03) lalu. (RIFAY)