CPM: Baru 47 Persen Perusahaan di Sulteng Miliki KTT

oleh -
Kanan Kepala Tehnik Tambang PT CPM Yan Adriansyah memaparkan keberadaan perusahaan di Hotel Zamrud, Kota Palu, Rabu (19/3). Foto : IKRAM

PALU- Kepala Tehnik Tambang PT Citra Palu Minerals (CPM) Yan Adriansyah menyebut keberadaan perusahaan tambang di Provinsi Sulawesi tengah (Sulteng) menyebutkan, lebih dari 200 perusahaan, tapi baru 47 persen memiliki Kepala Tehnik Tambang (KTT).

“Kemarin saya buat seminar, perusahaan tambang di Sulteng lebih dari 200, yang memiliki KTT baru 47 persen,” kata Yan mantan KTT PT Kaltim Prima Coal saat silaturahmi dan buka puasa bersama PT Citra Palu Minerals bersama Insan Pers di Hotel Zamrud Resort,Kota Palu, Rabu (19/4).

Dia juga menyebutkan, Undang-undang mengatur perusahaan tidak memiliki KTT tidak boleh beroperasi. Jadi masih banyak tantangan di Provinsi Sulteng untuk ke depannya, sehingga tambang ini lebih baik.

BACA JUGA :  PT Vale Berbagi Tips Menjadi Tenaga Kerja yang Berkompeten

Ia memaparkan, sampai hari ini PT CPM masih berproduksi terbatas. Rencananya pertengahan bulan depan sudah berproduksi dengan baik.

“Kapasitas produksi dinaikkan menjadi 4500 ton biji batuan akan diolah dalamnya mengandung emas,” paparnya.

Emas di Palu greatnya tidak terlalu tinggi, cuma 1,5 gram per ton rata-rata, bila diakumulasi dengan satu bulan emasnya sekira 0,9 killo.

“Tapi itu sudah cukup baik karena tipe Epitermal Poboya ini terbesar di seluruh Indonesia. Meskipun masih kecil bisa memberikan kontribusi positif bagi setiap stakeholder,” ujarnya.

Manager External Relation & Permit PT Citra Palu Minerals (CPM) Amran Amier mengatakan, pertemuan ini saling mengenal, jadi teman-teman bisa mengenal Kepala Tehnik Tambang CPM, Manager HRD CPM Fajar, Pengelola Dana CSR CPM Yayuk.

BACA JUGA :  Tingkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat, IMIP Fasilitasi Pengobatan Gratis Setiap Tiga Bulan

“Inti pertemuan saling mengenal , kami juga sebaliknya mengenal kawan-kawan sering membantu kami isu-isu terkait pengelolaan CPM,” kata mantan wartawan Trans7 ini.

Reporter: IKRAM/Editor: NANANG