CJH Asal Tolitoli Wafat di Makassar

oleh -
Arpan Baharuddin Syuaib saat masih menjalani perawatan di Embarkasi Balikpapan. (FOTO: IST)

PALU – Berita duka datang dari Calon Jemaah Haji (CJH) Sulteng asal Kabupaten Tolitoli, Arpan Baharuddin Syuaib (50). Almarhum yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 06 Embarkasi Balikpapan (BPN) itu meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) Wahidin, Makassar, Selasa (13/08).

Sebelumnya, almarhum sendiri sempat tertunda keberangkatannya ke Jeddah, karena harus menjalani penanganan medis saat masih berada di Embarkasi Balikpapan.

Kabar duka ini pertama kali disampaikan oleh Kepala Seksi Pendaftaran dan Dokumentasi Haji, Bidang Penyelenggara Haji dan Umroh, Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulteng, H. Arifin melalui WahatsApp storiesnya. Dalam unggahan tersebut, Panitia Penyelengara Ibadah Haji (PPIH) Sulteng itu menyampaikan doa untuk almarhum.

BACA JUGA :  Ahmad Ali: Fondasi Ekonomi Lebih Kuat, Jika Masyarakat Desa Sejahtera

“Turut berduka cita, atas berpulangnya kerahmatullah salah seorang calon haji yang sebelumnya batal berangkat ke Jeddah dan kembali dari Balikpapan ke daerah asal Kabupaten Tolitoli,” ucapnya.

Kata Arifin, berdasarkan informasi dari keluarga, almarhum diterbangkan dari Makassar ke Kota Palu, pukul 09.00 Wita, untuk disemayamkan di rumah keluarga, Jalan Tomampe Palu karena akan dimakamkan di Desa Wani, Kabupaten Donggala.

Sesuai rencana, almarhum akan dikebumikan Rabu hari ini, sekitar pukul 10.00 WITA.

BACA JUGA :  Ardi Kadir Usung Program Pengangkatan 2.000 Guru Honorer di Parimo Jika Terpilih di Pilkada

“Semoga Almarhum husnul khatimah, Allah menempatkan almarhumah di tempat yang terbaik di sisinya. Aamiin,” tambah Arifin.

Sedianya, almarhum Arpan Baharudin menunaikan ibadah haji tahun 1439 H/2018 M bersama istrinya Nuryati Eddy Rosang (39). Namun mereka tidak melanjutkan perjalan ke Jeddah karena  almarhum tidak mendapat rekomendasi dari tim kesehatan Embarkasi Balikpapan. Atas hal tersebut, istrinya pun memutuskan untuk menunda keberangkatan hingga tahun depan, dengan alasan ingin bersama dengan suaminya.

Atas hal tersebut, PPIH memberangkatkan keduanya kembali ke Kota Palu dengan pesawat reguler Lion Air didampingi dua tim medis dari Kabupaten Tolitoli, Fitria dan Nur Alawiah. (YAMIN)