MAKASSAR – Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo kembali menyapa warga Sulawesi dalam rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital”.
Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi dengan target 57.550 orang peserta.
Kali ini, acara yang dilaksanakan secara virtual ini menyasar warga Makassar, Sulawesi Selatan, dengan tema “Cerdas dan Aman Manfaatkan Lokapasar”.
Program kali ini menghadirkan 779 peserta dan empat narasumber yang terdiri dari Generasi Baru Indonesia (GenBI) Sulawesi Selatan, Wahyunur; pendiri dan CEO @Mall Sampah, Adi Saifullah Putra; pendiri Komunitas Investor Saham Pemula dan Co-Founder @Ngerti Saham, Frisca Devi Choirina; dan pemengaruh (influencer), Wiwid Wahida, dengan moderator Richard Lioe dari KataData.
Pemateri pertama, Wahyunur yang membawakan tema “Mengenal Marketplace: Aksesibilitas, Jenis dan Fitur”, mengatakan, berbelanja di lokapasar bisa meminimalisir tindak kriminal yang tidak diinginkan.
“Lokapasar lebih aman karena transaksinya melalui pihak ketiga. Pembeli mentransfer uang tidak langsung ke penjual, tetapi ke rekening bersama, sehingga dana ditampung dulu di penyedia dan kita bisa minta refund kalau merasa tertipu,” tuturnya.
Sementara Adi Saifullah Putra yang menyampaikan topik “Peran dan Fungsi e-Market dalam Mendukung Produk Lokal”, mengatakan, ada banyak platform lokapasar dengan jenis dan karakter berbeda di Indonesia.
“Perhatikan kualitas produk kita dan tentukan segmen pasar mana yang tepat. Jika kita membuat produk untuk pasar pedesaan, maka pilih platform yang menjangkau sampai ke pedesaan,” saran dia.
Sebagai pemateri ketiga, Wiwid Wahida yang membawakan tema “Literasi Digital untuk Mengubah Mindset Konsumtif Menjadi Produktif” berujar, untuk mengubah gaya hidup konsumtif menjadi produktif, caranya bisa dengan membuat anggaran belanja dan prioritas kebutuhan.
“Belanjalah sesuai kebutuhan, bukan karena lapar mata. Jangan lupa berhemat agar terhindar dari perilaku konsumtif dan lebih produktif dalam melakukan sesuatu,” tegasnya.
Pemateri terakhir, Frisca Devi Choirina, menyampaikan tema “Cara Aman Berinvestasi Online”. Dia menekankan, investasi penting untuk melindungi nilai uang dari inflasi. Selain tanah, properti, emas, dan deposito, terdapat instrumen investasi yang lebih ‘ramah’ di kantong, yaitu saham, obligasi, sukuk, dan reksa dana.
“Semua lapisan masyarakat bisa investasi karena modal yang dibutuhkan tidak banyak. Dengan Rp100.000 sudah bisa beli saham, bahkan reksa dana bisa mulai Rp10.000. Semahal-mahalnya obligasi, paling Rp2 juta,” bebernya.
Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator.
Salah satu peserta, Asmawati, bertanya tentang bagaimana cara mengidentifikasi toko atau produk daring yang original dan terverifikasi. Wahyunur menyarankan untuk membeli produk di toko resmi dan mencermati fitur star seller yang menunjukkan tingkat kepuasan pelanggan. Dalam webinar tersebut, panitia memberikan uang elektronik senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.
Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.
Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun media sosial @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi. ***