PARIMO – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) imbau masyarakat Indonesia khususnya Parigi Moutong (Parimo) untuk gemar makan ikan sebagai pencegahan stunting, karena ikan memiliki protein tinggi yang dinilai mampu membantu memenuhi gizi anak.
Ikan yang dinilai memiliki protein tinggi dan memiliki kandungan asam lemak, omega 3, omega 6 dan omega 9 sebagai bahan pangan, sangat relevan sebagai salah satu sumber gizi.
Menteri KP, Sakti Wahyu Trenggono, mengatakan, momentum Harkanas sebagai refleksi pentingnya mengonsumsi ikan karena komoditas salah satu komoditas pangan yang bergizi dalam mendukung tumbuh kembang anak.
“Stunting merupakan masalah kesehatan menyangkut gizi. Oleh karena itu Pemerintah Daerah diharapkan ikut mendukung dan mengapanyekan gemar makan ikan kepada masyarakat. Mengonsumsi ikan, baik untuk ibu hamil guna menguatkan janin,” ungkapnya saat puncak perayaan Harkannas di Parimo, Senin (21/11).
Ia menjelaskan, ikan yang memiliki vitamin dan mineral mampu meningkatkan daya tahan tubuh, selain itu ikan termasuk komoditas mudah dikreasikan menjadi berbagai makanan olahan, sehingga lebih variatif saat dihidangkan.
Ia menuturkan, sebagaimana nawacita Presiden RI Joko Widodo, melalui program gemar makan ikan, dapat membantu menurunkan prevalensi stunting nasional di angka 14 persen pada tahun 2024.
Untuk itu, KKP memiliki tanggung jawab membantu pemerintah menekan prevalensi stunting, yang melibatkan lintas sektor dalam percepatan penanganan kasus ini untuk generasi penerus masa depan.
Ia memaparkan, angka konsumsi ikan Nasional tahun 2021 mencapai 55 kilogram per kapita setara ikan utuh segar, olehnya semua pihak diharapkan dapat membantu memasifkan langkah ini, selain berfungsi mendukung percepatan penanganan stunting, juga dipersiapkan menghadapi ancaman krisis pangan.
“Target angka konsumsi ikan tahun 2024 sekitar 62,5 kilogram per kapita setara ikan utuh segar, kami terus berupaya mengedukasi masyarakat supaya angka ini bisa tercapai ke depan,” pungkasnya.
Reporter : Mawan
Editor : Yamin