Seminar yang mengusung tema “Menangkal Radikalisme di Kabupaten Parimo” itu akan menghadirkan narasumber dari pihak Akademisi, Dr. Muhtadin dan perwakilan BNPT Sulteng, dalam hal ini ketua Forum Komunikasi Penanggulangan Terorisme Sulteng. Serta mengundang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas), Organisasi Kepemudaan (OKP), LSM, Akademisi, Tokoh masyarakat dan sejumlah perwakilan siswa/siswi SMA sederajat di daerah tersebut sebagai peserta.
Ketua PC GP Ansor Parimo, Nasir Jamal Bandera mengatakan, tujuan dilaksanakannya kegiatan itu untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada masyarakat tentang arti sebuah faham keagamaan yang radikal.
Sehingga dengan demikian, kata dia, masyarakat dapat mengidentifikasi paham radikalisme, yang kemungkinan berkembang di lingkungannya. Bahkan, dapat mencegah paham-paham atau aliran sesat.
Dia mengungkapkan, secara geografis Kabupaten Parimo sangat berpotensi lahirnya paham-paham radikalisme. Sebab, selain terletak di lajur yang mrnghubungkan antara kabupaten dan provinsi, Parimo berbatasan langsung dengan Kabupaten Poso, di mana kelompok sipil bersenjata bersembunyi.
“Terbukti berapa kali warga Parimo menjadi korban membabi buta kelompok sipil bersenjata. Bahkan tak jarang kelompok tersebut kontak senjata dengan kepolisian, ” urainya.
Lanjut dia, untuk memaksimalkan output dari seminar tersebut, pihak panitia menargetkan sebanyak 100 orang undangan.
“Kita telah selesai menyebarkan undangan. Sehingga berharap kegiatan ini berjalan lancar sesuai yang diharapkan, ” tutupnya. (BAMBANG)