POSO — Taman Pendidikan Al-Qur’an dan Bahasa Arab (TPQ-BA) Yayasan Banua Amal Kabupaten Poso menyatakan dukungan terhadap Satgas Operasi Madago Raya Tahun 2025 dalam upaya mencegah penyebaran paham radikal di wilayah Kabupaten Poso.
Dukungan tersebut disampaikan saat tim Satgas Operasi Madago Raya melakukan silaturahmi ke TPQ-BA Banua Amal yang berlokasi di Jalan Pulau Nias, Lorong Samping SMA Negeri 4 Poso, Kelurahan Kayamanya Sentral, Kecamatan Poso Kota, Kabupaten Poso.
Kunjungan tersebut diterima oleh Direktur Gerak Dakwah sekaligus Mudir Pondok Pesantren Shalat Banua Amal, Thoyib Fauzi alias Ibnu Tsalit atau Ustaz Ibnu.
Ustadz Thoyib juga merupakan eks narapidana kasus terorisme, serta Kepala TPQ-BA Banua Amal Verawati A. Siradje, A.Ma.
Ustaz Ibnu menjelaskan, bangunan yang digunakan saat ini merupakan milik Yayasan Banua Amal (YBA) Kabupaten Poso dan mulai dipakai sejak Juni 2025.
Di dalam kompleks pendidikan tersebut selain terdapat kegiatan TPQ-BA, juga terdapat Aksi Muslimah Peduli (AMP) dan PAUD Terpadu Islam, yang seluruhnya berada di bawah naungan Yayasan Banua Amal.
“Jumlah murid TPQ-BA Banua Amal sebanyak 30 orang, sedangkan PAUD Terpadu Islam memiliki 10 murid, dengan tenaga pengajar lima orang terdiri dari empat ustadzah dan satu ustaz,” jelasnya.
Ia menyampaikan apresiasi atas kunjungan dan bantuan dari Satgas Operasi Madago Raya.
Sementara itu, Kepala TPQ-BA Banua Amal, Verawati A. Siradje, menegaskan pihaknya tidak mendukung adanya pemahaman intoleran dan radikal berkembang di wilayah Kabupaten Poso.
“Kami selalu berupaya menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada anak-anak didik agar mereka mengenal dan mencintai bangsa serta negaranya,” ujarnya.
TPQ-BA Banua Amal merupakan lembaga pendidikan nonformal yang fokus pada pengajaran membaca Al-Qur’an, tajwid, dasar-dasar agama Islam, dan bahasa Arab, terutama bagi anak usia dini.
Lembaga ini bertujuan membentuk karakter anak yang berakhlak mulia dan taat beragama.
“Kami siap bekerja sama dengan aparat kepolisian dari Satgas Ops Madago Raya dan berupaya membentengi masyarakat, khususnya anak-anak didik, agar tidak mudah terpengaruh paham intoleran dan radikal,” ujar Verawati.
Satgas Operasi Madago Raya sendiri terus melakukan pendekatan persuasif dengan masyarakat, termasuk lembaga pendidikan, tokoh agama, eks napiter, dan ormas untuk memperkuat ketahanan sosial di Kabupaten Poso.
Dalam kunjungan tersebut, Satgas Madago Raya juga mengajak pihak TPQ-BA Banua Amal agar berperan aktif menciptakan lingkungan yang aman dan damai, serta melaporkan jika terdapat hal-hal yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat. ***

 
															 
															 
							 
							 
							 
							 
							 
							 
					 
					 
					 
					