POSO – Satuan Tugas Madago Raya di Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng) terus berupaya dalam penanggulangan dan mencegahan bahaya intoleran dan terorisme di tengah masyarakat.
Salah satunya dengan menggelar lomba da’i-da’iyah yang melibatkan Sembilan pondok pesantren (Ponpes) se-Kabupaten Poso.
Lomba tersebut dilaksanakan, di Mushola Polres Poso, Senin (30/08), yang diikuti 9 peserta dari perwakilan Ponpes yang ada di Kota poso ini mengangkat tiga tema, antara lain Islam dan Kamtibmas, Islam Rahmatan Lil Alamin, dan Islam dan Kebhinekaan.
Kapolres Poso AKBP Rentrix Ryaldi Yusuf menjelaskan, perlombaan ini untuk memberikan pembelajaran dan menanamkan pencegahan bahaya intoleransi serta terorisme sejak dini.
Menurutnya,lomba yang pertama kalinya digelar tersebut dengan melibatkan santri,bisa menjadi motivasi bagi santri lain, agar bisa menjaga toleransi dan tolak paham radikalisme.
“Tujuan utama dari perlombaan Da’i/Da’iyah ini adalah untuk menanggulangi bahayanya paham-paham intoleransi dan penyebaran paham-paham terorisme, dalam rangka membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup rukun dalam sistem keamanan yang kondusif, sejuk dalam perbedaan” ungkap Kapolres Poso.
Dari hasil perlombaan, peserta akan mendapatkan tropi, uang pembinaan dan piagam penghargaan dari Satgas Madago Raya.
Sementara dari hasil penilaian Para Da’i TNI-Polri selaku juri perlombaan ditetapkan tiga pemenang. Untuk juara pertama diraih oleh Andi Muhammad Fadil Perwakilan Ponpes Alfattah Desa Kalora dengan jumlah nilai 251, Juara kedua atas nama Fathiyah Inayahtullah Da’iyah Perwakilan Ponpes Amanah Putri Jalan Pulau Irian (Tanah Runtuh) dengan jumlah nilai 225 dan Juara tiga atas nama Asad Zayaf Da’i Perwakilan Ponpes Wahdah Islamiyah Jalan Lingkar Moengko dengan total nilai 220.
Juara harapan satu Da’i Perwakilan Pondok Pesantren Gontor Tokorondo bernama, Abdul Rasyid dengan jumlah nilai 213.
Juara harapan dua Da’i Perwakilan Pondok Pesantren Amanah Putra Dusun Landangan, Desa Lantojaya, bernama Muhammad Fauzil Azhim dengan jumlah nilai 205.
Ustad Iptu Moh.Atmal Fauzi selaku ketua tim juri menjelaskan, dari 16 Ponpes yang diundang untuk ikut serta dalam lomba, hanya 9 Ponpes yang mengirimkan perwakilanya. Dalam penilaian, ada tiga kategori yang nilai, yaitu Sikap Tampang atau penampilan, Tehnik Retorika dan Tema dan isi Ceramah.
Sementara, para peserta rata-rata mengaku tidak ada persiapan khusus dalam mengikuti perlombaan itu. Selain mampu memberikan materi yang dikuasai juga berkat bantuan para Ustad yang mendampinginya.
“Alhamdulillah merasa senang dan bangga dapat juara pertama. Dan persiapan hanya satu hari sebelum perlombaan dan ini semua berkat Pak Ustad saya yang membimbing dan memberikan banyak masukan materinya,” ungkap salah satu peserta, Andi Muhammad Fadil Perwakilan Ponpes Alfattah, Desa Kalora.
Reporter : Mansur
Editor : Yamin