PALU- Kepala Kantor Kecamatan Palu Timur Rusdin, menegaskan kepada seluruh pemilik kafe yang berada di sepanjang Pantai Karampe, Kelurahan Besusu Barat, agar dapat mematuhi aturan yang berlaku. Dia meminta jangan sampai ada warung remang-remang.

“Silahkan menjual di sepanjang pantai Karampe tetapi dengan catatan jaga kebersihan. Jangan kumuh dan tidak boleh saya lihat ada lampu-lampu remang remang di sana. Kalau didapati kafenya saya tutup,” tegas Camat Palu Timur Rusdin yang ditemui di ruang kerjanya, Kamis siang tadi (11/2).

Selain itu, harus menjaga kebersihan dan ketertiban, sehingga terlihat bersih dan keamanan dapat terjaga.

Menurut Rusdin sebenarnya di sepanjang pantai ini belum diperbolehkan untuk menjual, akan tetapi melihat kondisi perekonomian di tengah pandemik semakin buruk pihaknya memberikan ijin tetapi bisa mematuhi aturan yang berlaku.

“Sebenarnya belum diijin menjual di sepanjang Pantai Silabeta atau Silae, Lere, Besusu dan Pantai Talise. Tapi kasihan juga apa yang mereka makan nanti sementara perekonomian akhir-akhir ini begitu buruk,” tuturnya.

Dia mengatakan, saat ini warganya sebagian ada yang menjual di hutan kota, sebagian menjual di Pantai Karampe ini.

Mereka yang menjual di sepanjang pantai bekas tsunami 28 September 2018 ini dikarenakan tidak tertampung lagi di hutan kota.

Mama Eny salah seorang pemilik cafe di Pantai Karampe mengatakan, dirinya sudah lama berjualan sebelum tsunami yang meruntuhkan bangunan di sepanjang Pantai Karampe ini.

” Saya sudah lama berjualan di Pantai Karampe ini. Waktu kejadian tsunami, saya juga sedang berjualan, tetapi pas air laut naik saya lari sekencang-kencang menjauhi pantai. Belum ajal saja saya masih selamat dan anak- anaku juga selamat,” kisah Mama Eny dengan mata berkaca-kaca.

Reporter: Irma
Editor: Nanang