BITUNG – Sebanyak 896 peserta antusias mengikuti Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” yang dilaksanakan secara virtual pada 6 Agustus 2021 di Bitung, Sulawesi Utara.
Program ini diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini adalah “Bangkit dari Pandemi dengan Literasi Digital”.
Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari internet marketer sekaligus pegiat literasi digital, Aryawan Eko Purianto; perencana pemasaran sekaligus CEO @soalpalu, Muhammad Fahcry; Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Sulawesi Utara dan pendiri Barta1.com, Agustinus Hari; serta pegiat ekonomi daring Sulawesi Utara, Jovie N. Rompis. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Shinta Ardhan selaku jurnalis.
Pemateri pertama, Aryawan Eko Purianto, mengusung tema “Digital Skill: Tren Pekerjaan dan Usaha di Dunia Digital”. Kata dia, internet dan gawai telah menjadi kebutuhan hidup, bahkan sumber penghasilan.
“Naravlog dapat penghasilan dari AdSense, sponsor, tautan afiliasi, berjualan, video ulasan, dan unboxing. Pemengaruh (influencer), selebgram, seleb Tiktok dapat penghasilan dari endorse, promosi berbayar, dan jualan,” terangnya.
Selain pekerjaan baru tersebut, lanjut dia, tren di dunia digital adalah berjualan daring, baik melalui media sosial maupun lokapasar.
Sementara itu, Muhammad Fahcry yang menyampaikan materi berjudul “Sosialisasi e-Market bagi Para Pelaku UMKM”, mengatakan, internet berpeluang besar karena punya basis massa yang besar.
“Tips bagi pelaku UMKM berbisnis digital: membuat konten, memilih saluran dan segmen yang tepat, serta meningkatkan penjualan lewat lokapasar dengan menggratiskan ongkos kirim,” urainya.
Pemateri ketiga, Agustinus Hari membawakan tema “Budaya Digital: Mengubah Kebiasaan Konsumtif menjadi Produktif”. Dalam sesinya, Hari memaparkan definisi konsumtif, beberapa jenis dompet digital beserta kemudahannya, serta bahaya pinjaman daring.
“Lima prinsip keuangan: atur anggaran, pastikan tabungan cukup tangguh, perhatikan pengeluaran, tunda ambisi, hidup sederhana. Disiplin sebagai kunci utama sukses keuangan,” tutur Hari.
Adapun Jovie N. Rompis sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema “Pilihan Investasi yang Aman dan Menguntungkan selama Masa Pandemi Covid-19”. Ia menjelaskan definisi dan manfaat investasi serta tips mudah investasi saat pandemi.
Ia juga mencontohkan berbagai instrumen investasi dan karakteristiknya, seperti reksadana, properti, emas, tabungan, dan aset kripto.
“Pelajari mekanisme untung ruginya,” kata Jovie.
Pada sesi tanya jawab, salah satu peserta, Tan Hai Hong, bertanya tentang tips membuka usaha daring terutama saat pandemi.
Atas hal itu, Aryawan menyarankan untuk memanfaatkan lokapasar, media sosial, atau membuat laman sendiri.
“Jika sudah memiliki produk, di lokapasar harus bersaing harga. Jika di luar lokapasar, harganya bisa lebih tinggi,” terang dia.
Dalam webinar tersebut, panitia memberikan uang elektronik senilai masing-masing Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi. ***