BWS Sulawesi III Tak Hadir, Rapat Dermaga dan Tambatan Perahu Tak Buahkan Keputusan

oleh -
Anggota DPRD Kota Palu, Muslimun, Lurah Talise dan Kabid Perikanan dan Pengelolaan Ruang Laut Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulteng Edward saat rapat membahas pengerjaan dermaga dan tambatan perahu di Pantai Talise, Rabu (5/1). FOTO: IRMA

PALU – Rapat bersama instansi terkait dan para nelayan di sepanjang Pantai Silae, Besusu, Talise (SILABETA) tidak mendapatkan titik terang atas pekerjaan tambatan perahu yang dikeluhkan oleh para nelayan. Hal itu disebabkan ketidakhadiran pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi III Kementerian PU yang berkantor di jalan Abdul Rahman Saleh, Kelurahan Birobuli Utara.

Kepala Bidang Perikanan dan Pengelolaan Ruang Laut Provinsi Sulawesi Tengah M. Edward mengatakan, Kehadiran PT Adikarya dalam rapat ini tidak bisa menghasilkan keputusan, karena pihak Adikarya hanya sebagai pelaksana pekerjaan di lapangan. Sedangkan untuk pengambil keputusannya ada pada pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi III kementerian PU.

“PT Adikarya hanya sebagai pelaksana pekerjaan di lapangan yang mengambil keputusan adalah pihak BWS. Jadi harusnya pihak BWS harus hadir dalam rapat ini, supaya bisa mengambil sikap atas keluhan para nelayan pantai SILABETA ini,” ujar M. Edward dalam rapat bersama Pat Adikarya, dan Instansi terkait serta para nelayan, di SMK Pelayaran, Rabu (5/1).

BACA JUGA :  Seleksi Petugas Haji akan Dikawal Serius untuk Petugas yang Berkualitas

Anggota DPRD Kota Muslimun mengatakan, pembangunan dermaga dan tanggul itu dikerjakan sejak tahun 2020, namun hingga masuk tahun 2022 belum juga dituntaskan. Proses pembangunannya itu sangat panjang. Beberapa kali pihaknya memfasilitasi pertemuan dengan pihak BWS Sulawesi regional III, untuk mendapatkan titik terang kesepakatan penempatan empat titik di sepanjang tanggul SILABETA.

“Pekerjaan tanggul ini anggarannya sepaket dengan dermaga. Yang mengherankan kenapa pekerjaan tanggul di sepanjang pantai SILABETA sudah selesai, dermaganya belum rampung. Saya tanya kepada pihak BWS kenapa bisa begitu, alasannya karena gambar dermaganya selalu berubah-ubah. Yang gambar dari pihak perencanaan BWS kenapa bisa berubah-ubah, berarti ada apa dengan perencanaan tersebut,” ujar Muslimun.

BACA JUGA :  Kemenkumham Sulteng Dorong Transparansi Layanan Lapas

Sementara Daniel perwakilan dari PT Adikarya mengatakan, pekerjaan dermaga dan tambatan perahu sesuai perencanaan, akan selesai pada bulan Maret 2022 mendatang. Terkait adanya perubahan pekerjaan tambatan pihaknya menunggu jawaban dari pihak BWS.

Reporter: IRMA
Editor: NANANG