PALU – Empat buruh draenase Zakir (24), Sandi (17), Kardi (20) dan ibu Sopi (33), dari kejauhan sana tampak tak lagi merasakan teriknya matahari. Dengan gigih ke empat buruh tersebut, seolah menikmati pekerjaan mereka. Tak peduli, busuk serta kotornya sampah.

Zakir dan Kardi apalagi, mereka berkubang di lumpur, mengangkat sampah yang sudah mengeras dalam drainase. Terkadang juga mereka secara bergantian menyelam, masuk ke bawah jembatan untuk mengangkut sampah yang tersumbat.

Kepala Kelurahan Besusu Barat, Kecamatan Palu Timur, Andriani mengatakan, kondisi drainase Jalan Rajamoili ini sering kali dikeluhkan warga sekitar, dan pengguna jalan.

Untuk memberikan rasa nyaman dan bersih Dinas PU Kota Palu melakukan pemeliharaan dan pembersihan drainase, sehingga tidak ada lagi air yang meluap hingga ke badan jalan.

Menurut Andriani, anggaran pembersihan bersumber dari swakelola Dinas PU Kota Palu. Anggarannya, per meter hanya diberi upah 10 ribu per buruh.

“Minim sekali upahnya, tetapi mau diapakan lagi kalau cuma segitu anggarannya. Terpaksa untuk makannya. Saya menanggung secara pribadi tidak perlu buruh itu harus mengeluarkan uangnya lagi, karena upah mereka hanya 10 ribu per meter mereka terima,” ujar Lurah Besusu Barat kepada media alkhairaat online Sabtu, siang tadi (3/4).

Dia mengatakan, sebelumnya pekerjaan drainse di Jalan Rajamoili ini dikerjakan oleh pihaknya. Mereka sudah melakukan pembersihan drainse sepanjang jalan Undata,. Buruh yang dikerahkan dalam pembersihan drainase di sana, sebanyak 10 orang.

Maka dari itu, sepanjang draenase Jalan Undata sudah bersih, tidak ada lagi terlihat sampah yang tergenang.

Warga juga diharapakna jangan membuang sampah sembarangan.

Di tempat terpisah, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PU Kota Palu Muh Nur Larisa mengatakan, pekerjaan sudah dimulai, dari Kelurahan Besusu Barat dan Kelurahan Talise. Untuk pemberian upah buruh tersebut, pihaknya menerapkan sesuai analisa pekerjaan. Sebab pekerjaan drainase ini merupakan swakelola.

“Tidak mungkin satu meter itu dikerjakan oleh satu orang. Kalau estimasi normal analisa pekerjaan tenaga buruh yang normal bisa menangani 12 hingga 15 meter. Jadi upah ini bukan upah murah, tetapi malah menguntungkan bagi para buruh,” kilahnya.

Menurutnya, pihaknya tidak bisa menaikan upah tersebut secara sepihak, karena terjadi mark up anggaran nantinya,” ujar Muh. Nur Larisa yang dihubungi melalui WhatsApp pribadinya, siang tadi.

Untuk tahun 2021 ini dana swakelola pada Dinas Pu kota Palu sebesar Rp 5 miliar, anggaran itu terbagi dalam dua perkejaan jalan dan drainase.


Laporan Irma