SIGI – Bupati Sigi, Sulawesi Tengah, Moh Irwan Lapatta, meninjau lokasi banjir di Desa Poi, Kecamatan Dolo Selatan, Jumat (03/07). Pada kesempatan itu, Bupati yang didampingi Kabid Bina Marga Dinas PUPR Sigi, Edhy Mills juga mengidentifikasi dampak yang ditimbulkan banjir bandang yang terjadi Kamis malam tersebut.

Bupati pun mengarahkan alat-alat berat untuk membersihkan sisa-sisa material yang menumpuk dan menutupi badan jalan yang menjadi akses transportasi warga Dolo Selatan setiap harinya.

Beberapa hari sebelumnya, kondisi ancaman banjir bandang tersebut telah disampaikan Bupati saat RDP bersama pihak DPRD Provinsi Sulteng. Pada kesempatan itu, Bupati meminta agar beberapa titik di wilayah Sigi mendapatkan perhatian dari Pemprov Sulteng.

Tokoh muda Sigi, Iswadi Repadjori, mengatakan, berdasarkan hasil identifikasi yang dilakukan Kementerian PUPR, ditemukan kurang lebih 77 titik longsor pada DAS Palu yang dipicu gempa bumi berkekuatan 7.4 Magnitudo 2018 lalu, dengan tumpukan sedimen yang diperkirakan mencapai 39,6 juta kubik di pegunungan sepanjang Kecamatan Dolo Selatan.

Tumpukan sedimen itu, lanjut Adi, sapaan akrabnya, menjadi ancaman yang sewaktu-waktu bisa menghantam pemukiman warga, apabila curah dengan intensitas tinggi di kawasan Dolo Selatan.

“Tentunya hal ini menjadi perhatian pihak Provinsi Sulteng serta pihak terkait. Kerja sama ini sangat dibutuhkan, mengingat kemampuan Pemkab Sigi yang terbatas,” ungkapnya.

Pascabencana alam 2 tahun silam, lanjutnya, penanganan infrastruktur jalan menjadi kewenangan Balai Wilayah Jalan Sulawesi Tengah. Sementara penanganan normalisasi sungai menjadi kewenangan Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) III. (HADY)