JAKARTA – Bupati Sigi Mohamad Irwan, didampingi Asisten II bidang Ekonomi dan Pembangunan H. Iskandar Notji, serta Kabid BPBD Kabupaten Sigi, menghadiri Rakornas Penanggulangan Bencana Tahun 2023, bertempat di JiExpo Kemayoran Jakarta,
Rakornas yang dibuka oleh Presiden Joko Widodo mengusung tema “Penguatan Resiliensi Berkelanjutan dalam Menghadapi Bencana”, digelar dalam rangka membangun kerangka sistem ketahanan bencana (disaster resilience) yang bersifat menyeluruh, yang didukung oleh kapasitas kelembagaan Pemerintah, kemitraan lintas pemangku kepentingan, sistem data, ilmu dan teknologi, skema pembiayaan yang beragam, peran serta masyarakat dan kearifan lokal serta kolaborasi dengan komunitas global.
Selain itu, juga membahas terkait mitigasi mengenai tantangan penanggulangan bencana saat ini, yang semakin kompleks yang menuntut penanggulangan bencana lebih ekstra. Tantangan dan ancaman bencana tidak hanya dari faktor geologis, tetapi juga menghadapi ancaman hidrometeorologis yang dipicu oleh perubahan iklim global.
Dilansir dari laman BNPB, pada tahun 2020-2023, Indonesia dihadapkan pada tantangan penanggulangan bencana yang tidak hanya diakibatkan bahaya dari alam, tetapi juga bencana yang disebabkan faktor non-alam yakni pandemi COVID-19.
Berdasarkan data dari Data dan Informasi Bencana Indonesia (DIBI), sepanjang tahun 2021 terdapat 2008 kejadian bencana yang terjadi dengan didominasi oleh bencana hidrometeorologi.
Keseluruhan bencana tersebut, telah mengakibatkan 769 jiwa meninggal dunia, 72 orang hilang, dan 583.688 jiwa mengungsi. Selain itu bencana tersebut juga telah berdampak pada 145.091 rumah, 1.402 fasilitas pendidikan, 356 fasilitas kesehatan, dan 1.251 fasilitas peribadatan rusak akibat bencana yang terjadi. Jawa Barat menjadi provinsi paling banyak terjadi bencana dengan jumlah 533 kali kejadian yang disusul oleh Sumatera Utara, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Aceh.
Rakornas 2023, juga sebagai sarana koordinasi antar BNPB dan BPBD beserta stakeholder terkait, baik pusat maupun daerah dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana.
Reporter: Hady