PALU – Bupati Sigi, Mohamad Irwan, menjadi salah satu narasumber dalam Seminar Nasional bertema “Transformasi Birokrasi di Era Pemerintahan Presiden Prabowo: Tantangan dan Strategi Implementasi Reformasi Administrasi Publik”, Kamis (14/11) kemarin.
Seminar yang diselenggarakan oleh Universitas Tadulako ini berlangsung di salah satu hotel di Palu dan dihadiri oleh guru besar, dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, serta mahasiswa program Sarjana dan Pascasarjana Universitas Tadulako.
Dalam paparannya, Bupati Sigi membahas pengalaman serta strategi pemerintah daerah dalam menghadapi tantangan transformasi birokrasi, terutama di Kabupaten Sigi, yang fokus pada peningkatan pelayanan publik dan penguatan tata kelola pemerintahan.
Selain Bupati Sigi, seminar ini juga menghadirkan narasumber lainnya, seperti perwakilan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan guru besar Universitas Tadulako. Diskusi tersebut mengeksplorasi berbagai aspek reformasi administrasi publik, termasuk inovasi teknologi, pendekatan kolaboratif, serta peran kepemimpinan di era pemerintahan Presiden Prabowo.
Dalam pemaparannya, Mohamad Irwan menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam transformasi birokrasi. “Reformasi birokrasi tidak hanya tentang sistem, tetapi juga tentang membangun kepercayaan publik. Ini adalah tugas kita semua untuk menjadikan birokrasi sebagai pendorong utama kemajuan daerah,” ujar Bupati Sigi.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan beberapa tantangan dalam sinkronisasi perencanaan pembangunan, seperti perbedaan nomenklatur antara pemerintah pusat dan daerah. “Masih terdapat perencanaan terkait kodefikasi dan nomenklatur perencanaan pembangunan di pusat yang belum selaras dengan nomenklatur perencanaan di daerah, termasuk dalam penentuan indikator tujuan dan sasaran kinerja organisasi antara Kemenpan RB dan Kemendagri yang belum sinkron,” jelasnya.
Ia juga menyoroti kesulitan daerah dalam perencanaan keuangan. “Saat ini dana transfer daerah sudah dalam bentuk dana earmarked, sehingga sangat menyulitkan daerah untuk membiayai program dan kegiatannya,” tambah Mohamad Irwan.
Seminar ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru bagi peserta, khususnya mahasiswa, untuk memahami tantangan serta strategi dalam mewujudkan transformasi birokrasi yang efektif dan adaptif di era pemerintahan saat ini.
Reporter: HADY/***
Editor: NANANG