Bupati: MTQ Barometer Pengamalan Kitab Suci Alquran

oleh -
Bupati Parimo H Samsurizal Tombolotutu ketika menyampaikan pelaksanaan Musbaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-9 Tingkat Kecamatan Palasa, berlangsung di lapangan Arena Desa Dongkalan. (Foto: Humas Pemkab)

 

PARIGI – Bupati Parigi Moutong H Samsurizal Tombolotutu mengadiri sekaligus membuka pelaksanaan Musbaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-9 Tingkat Kecamatan Palasa, berlangsung di lapangan Arena Desa Dongkalan, Kamis Malam (12/7).

Pelaksanaan MTQ ke-9 tingkat Kecamatan Palasa dilaksanakan selama 5 hari. Kegiatan mulai tanggal 12 juli 2017 hingga 16 Juli, diikuti oleh 11 Desa dan peserta dengan jumlah peserta 366 dan 66 ofycel.

Bupati Parimo H Samsurizal Tombolotutu, dalam sambutannya mengatakan,  kegaitan MTQ tidak hanya bermakna sebagai peneguhan syiar Islam saja, akan tetapi lebih jauh diharapkan menjadi barometer untuk mengukur hasil dari kegiatan pembelajaran, pengkajian dan pengamalan kitab suci Alquran dalam kehidupan kita sehari-hari.

BACA JUGA :  Tolak Izin Perusahaan Tambang, Warga Desa Laroue Duduki Kantor Desa

Untuk itu, ia menghimbau kepada kepada seluruh pengurus LPTQ disemua tingkatan di Kabupaten Parimo agar merekrut Peserta MTQ dari wilayahnya sendiri, sehingga memberikan dampak baik bagi masa depan generasi yang akan datang.

Di kesempatan tersebut, Samsurizal mengingatkan masyarakat Kecamatan Palasa,  bahwa September mendatang Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Parimo  akan melaksanakan  Gelaran Tekhnologi Tepat guna (TTG) ke-19 Tingkat Nasional.

Olehnya itu, dalam pelaksanakan kegiatan tersebut diharapkan seluruh masyarakat untuk berpartisipasi dalam mengsukseskan kegiatan tersebut.

“Tepatnya tanggal 25-30 September 2017. Acara Puncaknya akan berlangsung di Kabupaten Parimo,” ujarnya.

BACA JUGA :  Penetapan Paslon Kepala Daerah Morut Bermasalah ?

Sementara itu, Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Parimo Muslimin, mengaku sangat mengapresiasi terhadap pemerintah Kecamatan Palasa dan seluruh panitia yang telah menyelenggarakan pelaksanaan MTQ itu.

Dia mengatkan, kegiatan itu harus dijadikan momentum pembentukan jati diri bangsa. Sebab, dengan kemajuan tekhnologi bisa dapat merusak akidah dan nilai moral generasi bangsa,  khususnya generasi kaum muslimin. Akibatnya lanjut dia, generasi kita seperti kehilangan arah mana yang akan dituju.

“Dengan kegiatan seperti saat inilah kita mampu mengajak para kaum muslimin untuk kembali keajaran yang benar berdasarkan ajaran alquran yang akan menuntun kita ke arah yang benar. (BAMBANG)