DONGGALA – Bupati Donggala, Vera Elena Laruni, menutup Festival Layangngan di Pelabuhan Lama Donggala, Sabtu (27/09) malam, setelah berlangsung selama empat hari dari 23 September 2025.

Penutupan acara ini ditandai dengan penyerahan hadiah untuk para pemenang dan penampilan artis-artis terkenal, serta menjadi simbol pelestarian budaya dan penggerak ekonomi lokal

Festival Layangan ini diikuti 16 tim dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Palu, Makassar Manado, Gorontalo, Jakarta, Bandung, Situbondo, Bontang, dan Balikpapan.

Vera mengatakan, festival layangan tersebut bukan hanya memperindah langit Donggala, tetapi juga mengangkat nama Donggala di tingkat nasionl melalui olahraga, pariwisata, hingga budaya.

“Festival layangan ini bukan sekedar permainan tapi juga karya seni ajang kreatifitas dan sarana memperkuat persaudaraan,” katanya.

Meskipun hanya digelar sederhana, namun menurut Vera, sejatinya bagian dari perjuangan besar. Festival ini adalah wajah promosi budaya, olahraga, dan parawisata.

Ia menambahkan, Donggala adalah daerah pesisir pantai yang sangat kaya akan potensi alamnya. Memiliki potensi perikanan yang luar biasa .

“Donggala menjadi penyumbang perikanan tangkap terbesar di Sulteng. Ini menunjukan bawah laut dan pesisir Donggala adalah sumber kehidupan sekaligus penopang utama pembangunan ekonomi biru,” pungkasnya.