SIGI – Puluhan perwakilan warga Desa Sidondo I, Kecamatan Sigi Biromaru, Rabu (04/07), mendatangi Kantor Bupati Sigi, di kompleks perkantoran Desa Bora, Kecamatan Sigi Biromaru. Mereka menuntut Bupati Sigi segera memberhentikan Kepala Desa (Kades) Sidondo I karena dinilai tidak transparan dalam mengelola Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD).
Selain itu, beberapa kegiatan desa juga dinilai telah merugikan warga.
Kehadiran warga diterima Kadis PMPD Anwar yang didampingi Staf Ahli Bupati Bidang Hukum dan Pemerintahan, Tarusu Dg. Parampasi.
Staf Ahli, Tarusu Parampasi yang ditemui usai pertemuan, mengatakan, pemerintah dalam hal ini selalu siap melayani pengaduan yang disampaikan warga. Apa yang disampaikan perwakilan warga Desa Sidondo I akan ditampung.
“Keinginan warga untuk memberhentikan Kadesnya tidak serta merta harus diikuti, tetapi perlu dilakukan penelusuran untuk mencari fakta-fakta,” kata Tarusu.
Pemkab Sigi melalui dinas terkait seperti Dinas PMPD, Inspektorat dan OPD lainnya, akan bekerja selama dalam sepekan untuk mengumpulkan fakta-fakta atas laporan masyarakat tersebut.
“Bila nantinya ada kejanggalan yang dilakukan oleh Kades bersama aparatnya, maka akan dikenakan sanksi sesuai aturan yang berlaku,” tegasnya.
Salah seorang warga menilai adanya kegagalan Kades dalam memimpin desanya. Sebab selama empat tahun kepemimpinan, sama sekali tidak memperlihatkan sebuah perubahan yang mendasar, baik dari segi pendidikan, kesehatan, maupun pembangunan infrastruktur yang ada di desa itu.
“Anggaran 1 miliar rupiah yang dikucurkan ke desa tidak memberikan dampak ke masyarakat karena penggunaan ADD dan DD serta kegiatan yang dilakukan tidak dilakukan secara transparan,” ungkapnya.
Selain ADD dan DD, pembagian gas elpiji dan raskin juga dianggap tidak adil karena masih melihat unsur kekeluargaan dan kedekatan.
Selain itu, adanya kerjasama aparat desa bersama lembaga lain untuk melakukan pungli atas Prona, dimana warga dibebani sebesar Rp250 ribu. Demikian juga bedah rumah serta pekerjaan drainase yang dinilai terjadi penggelembungan.
Kedatangan warga sekitar pukul 11.00 Wita tersebut, dikawal oleh aparat kepolisian. (HADY)