BALUT – KM Sabuk Nusantara resmi berlayar ke Kecamatan Labobo melalui pelabuhan di Desa Mansalean.
Rute pelayaran baru KM Sabuk Nusantara tersebut diresmikan Bupati Banggai Laut (Balut), Sofyan Kaepa, di Pelabuhan Desa Mansalean, Sabtu (07/01).
Sofyan mengatakan, rute baru pelayaran kapal perintis atau KM Sabuk Nusantara adalah rute tetap, sehingga memudahkan para mahasiswa dari Gorontalo jika ingin pulang kampung ke Kecamatan Labobo, tanpa harus ke Banggai dahulu.
“Pada awalnya rutenya yaitu Gorontalo – Luwuk – Mansalean – Banggai. Di Mansalean hanya singgah sebentar tidak berlabuh. Karena di Banggai sudah ada empat kapal Sabuk Nusantara yang masuk, maka rute ini hanya Luwuk – Gorontalo – Mansalean – Tikong. Ini sudah rute tetap. Jadi mahasiswa yang dari Gorontalo tidak harus ke Pagimana dulu, lalu lanjut jalur darat ke Luwuk, naik kapal ke Banggai, dan ke Mansalean,” ujar Sofyan.
Sofyan menambahkan, bentuk kerja sama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Balut dengan Gorontalo adalah pertukaran Sumber Daya Alam (SDA). Hal tersebut menunjang ditetapkannya rute pelayaran ke Labobo.
“Misalnya kopra, ikan, dibawa ke Gorontalo, jual di Gorontalo, hasilnya, uangnya, bawa lagi di sini. Inilah bentuk kerja sama saya, jadi manfaatkan,” jelasnya.
Tahun ini, kata dia, pihaknya dengan Syahbandar sudah menyurat ke kementrian untuk membangun pelabuhan yang sama di Bungin. Tahun 2024, kapal sejenis akan sandar di Bungin.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Balut, Donny Hendrik SIWY, mengatakan, berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jendral Perhubungan Laut, rute KM Sabuk Nusantara 76 tidak lagi berlabuh di Banggai.
“Dari hasil uji coba sandar dan uji coba olah gerak kapal di Pelabuhan Mansalean, kita sudah sandar dengan baik, aman. Karenanya, seperti yang disampaikan Pak Bupati, dengan adanya kapal ini, anak-anak yang kuliah di Gorontalo bisa pulang kampung langsung dari Gorontalo dengan harga murah. Hasil-hasil bumi juga bisa langsung dibawa ke Gorontalo,” terang Donny.
Reporter : Iker
Editor : Rifay