Buntut Tawuran Pemuda Desa Masaingi dan Vunta, Polsek Sindue Akan Razia Miras

oleh -
Ilustrasi

PALU – Kabag OPS Polres Donggala AKP Syahrul mengatakan, pihaknya akan menggelar razia minuman keras ( Miras) di dua tempat, yaitu Desa Masaingi dan Desa Vunta, Kecamatan Toaya, Kabupaten Donggala.

Razia Miras tersebut dilakukan menyusul adanya bentrok antar pemuda di dua kampung itu, Ahad malam (16/10).

“Kejadian itu berawal dari anak-anak muda dari desa Vunta, katanya buang-buang gas motor di desa Masaingi, sehingga pemuda Masaingi tidak terima perbuatan anak- anak Vunta itu. Katanya ada yang lihat motor putih anak dari Desa Masaingi. Anak Desa Vunta tidak terima hal itu sehingga emosi sampai pukul helm jadi dibalas juga oleh anak Desa Masaingi,” ungkap Kabag OPS Polres Donggala AKP Syahrul kepada media ini, Senin (17/10).

BACA JUGA :  Masyarakat Adat di Sulteng Minta Pengesahan UU Perlindungan Masyarakat Adat

Menurutnya karena sudah terjadi keributan, akhirnya ada yang melapor ke Polsek Sindue. Kemudian pemuda antar desa itu didamaikan. Namun belum berapa lama didamaikan, keributan terjadi kembali. Ada yang melakukan pelemparan, sehingga terpancinglah keributan, sampai terjadi konsentrasi massa.

“Sudah ada yang toki-toki tiang listrik, bakulempar. Untuk menghindari keributan itu lebih besar kami melakukan patroli turun ke lapangan. Masyarakat akhirnya takut kalau rumah mereka dirusaki, sehingga mereka melakukan penjagaan di perbatasan dua kampung itu di Jembatan Toaya,” ungkapnya.

Menurutnya, dari hasil deteksi di lapangan, sepertinya terdapat provokator. Sebab di lapangan ditemui banyak pemuda yang bearoma miras.

“Orang yang minum miras itu mudah terprovokasi, sehingga kami putuskan Selasa besok kami harus melakukan razia Miras,” ujar Syahrul.

BACA JUGA :  Cegah Pelanggaran, Bawaslu Touna Awasi Tahap Pencalonan di KPU

Menurutnya lagi, ditemui banyak pemuda yang tawuran berstatus masih pelajar. Sebagian besar bersekolah di SMA Sindue, di Desa Vunta. Terdapat juga di SMK Desa Masaingi.

“Sebenarnya mereka ini saling kenal karena satu sekolah,” imbunya.

Dia menambahkan, kondisi saat ini sudah aman. Namun pihaknya tetap siaga dan melakukan patroli pada malam hari, agar tidak ada lagi keributan atau yang terprovokasi.

BACA JUGA :  Pelaku Pencabulan Anak di Touna Ternyata Residivis

Untuk mendamaikan itu, pihaknya sudah melakukan pertemuan bersama pihak terkait seperti Polsek, Kesbang Donggala, Kepala sekolah, Kepala Desa dan Camat.

Reporter: IRMA
Editor: NANANG