PALU – PT Badan Usaha Milik Alkhairaat (BUMA) menandatangani Joint Venture Agreement dengan PT Agra Surya Investindo selaku grup usaha dari PT Agra Surya Energy yang bergerak di bidang energi baru terbarukan, di Kantor Agra Surya Investindo, Jakarta, Selasa (01/02).
Penandatanganan tersebut dihadiri Harvey Tjokro selaku President Director Agra Surya Energy dan owner BUMA, Habib Sayyid Alwi Saggaf Aljufri.
BUMA sendiri adalah badan usaha dari Alkhairaat, organisasi komunitas Islam terbesar di Indonesia Timur yang bergerak di bidang pendidikan, dakwah dan sosial, yang juga sangat concern dengan sustainable energy yang ramah lingkungan.
Penandatanganan kerja sama ini mewujudkan perusahaan BUMA Renewable Energy yang berfokus pada pengembangan Energi Baru Terbarukan (ETB) yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) guna mempercepat pencapaian transisi energi baru terbarukan di Indonesia.
Menurut Owner BUMA, Habib Sayyid Alwi Saggaf Aljufri, tujuan kerja sama ini untuk merealisasikan target pemerintah tentang Kebijakan Energi Nasional dan Peraturan Presiden tentang Rencana Umum Energi Nasional, yaitu tercapainya bauran EBT sebesar 23% pada tahun 2025.
“Buah kerja sama antara PT BUMA dengan PT Agra Surya Investindo maka lahirlah BUMA Renewable Energy pada Selasa, 01 Februari 2023,” kata Habib Alwi, Ahad (05/02).
Kata dia, dengan terbentuknya usaha ini, maka diharapkan bisa menjadi bagian solusi adanya kelangkaan energi listrik dengan beralih menggunakan EBT yang dapat menjaga kestabilan suhu bumi sehingga mencegah terjadinya perubahan iklim serta pemanasan global.
Selain itu, kata dia, shifting kepada energi baru terbarukan juga mampu meningkatkan ketahanan energi bagi Indonesia.
Habib Alwi yang juga Ketua Utama Alkhairaat, menyampaikan beberapa alasan penting yang mendorong BUMA masuk ke sektor energi terbarukan.
Pertama, kata Habib, energi fosil makin lama makin habis dan tidak bisa digantikan. Kedua, penggunaan energi fosil berlebihan memiliki dampak baru, yakni pemanasan global.
“Hal ini juga mengurangi ketergantungan penuh pada minyak bumi ataupun gas,” jelas putra sulung almarhum Habib Saggaf bin Muhammad Aljufri itu.
Alasan lainnya, lanjut dia, Indonesia adalah negara tropis, terutama di Indonesia Timur yang merupakan basis wilayah kerja Alkhairaat, di mana matahari selalu bersinar secara terus menerus sepanjang tahun tanpa terganggu musim. Hal ini menjadikan Indonesia memiliki potensi tenaga matahari yang besar untuk dimanfaatkan sebagai sumber tenaga utama.
“Kemudian, energi terbarukan merupakan salah satu solusi untuk menjaga sustainable energy di masa depan. Jadi yang kita lakukan sekarang harus dipikirkan kelanjutannya untuk masa depan,” katanya.
Harapannya, kata dia, energi terbarukan juga bisa menjadi solusi bagi masyarakat yang masih belum terjangkau atau kesulitan mendapatkan asupan listrik.
“Kami berharap ini bisa menjadi bagian dari solusi, terutama kita akan mendorong pemakaian energi baru terbarukan ini di wilayah kerja Alkhairaat, termasuk mitra-mitra kerja Alkhairaat agar memiliki kepedulian bersama akan pentingnya sustinable energy serta green energy,” harap Habib.
Di samping itu, kata dia, perusahaan yang menjadi joint venture itu juga akan melakukan transfer pengetahuan dan menjadi peluang kerja bagi anak didik Alkhairaat dan masyarakat umum.
“Karena ini sesuai dengan misi BUMA bahwa setiap usaha yang dibangun harus mampu menjadi bagian dari solusi serta memberikan dampak bagi tumbuhnya ekonomi dan kesejahteraan bagi masyarakat,” tutup Habib Alwi. (RIFAY)