PALU – Sejak awal Ramadhan 1442 Hijriah harga minyak goreng kemasan naik di semua swalayan dan toko di Kota Palu. Naiknya harga minyak goreng kemasan ini dikarenakan harga dari pusat juga mengalami kenaikan.
Ibu Lala (32) warga Besusu Tengah mengatakan,harga minyak goreng kemasan sejak awal Ramadhan sudah mengalami kenaikan. Sebelumnya perkemasan 2 liter merek Fortune hanya Rp26.500, sekarang mencapai Rp29.500. Untuk Bimoli dan Kunci Mas harganya pun sudah melonjak naik. Sebelumnya hanya Rp28 ribu saat ini mencapai Rp32 ribu.
“Harusnya pemerintah rajin-rajin melakukan pasar murah, sehingga harga kebutuhan pokok bisa stabil di tingkat pasar. Kalau semua harga kebutuhan pokok naik, bagaimana nasib kami ini yang berpenghasilan pas-pasan, karena apa-apa sudah naik semua, sementara uang susah dicari,” keluh Ibu Lala yang ditemui di salah satu minimarket di Sekitaran Jalan Setiabudi, Kamis (16/4).
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Palu Syamsul Syaifudin mengatakan, untuk minyak goreng kemasan itu tidak ada Harga Eceran Tertinggi ( HET). Sehingga pemerintah tidak bisa mengendalikan, kalau beras atau gula pasir itu memiliki HET.
“Kalau minyak goreng kemasan itu tidak ada HETnya kecuali beras dan gula. Untuk pasar murah kami sudah buat sejak awal bulan puasa hari Jumat terakhir,” ujar Syamsul Saifudin kepada MAL Online yang dihubungi melalui WhatsApp pribadinya, Kamis (15/4).
Menurut Syamsul Saifudin, untuk kegiatan pasar murah pihaknya tidak memiliki anggaran, sehingga tidak bisa sering membuat pasar murah tersebut. Kecuali dalam keadaan terdesak atau mengalami kelangkaan pasokan.
“Kami ini hanya modal lokasi, tidak ada dana untuk kegiatan pasar murah begini. Kami hanya minta kebaikan para distributor, kalau ada barangnya yang lagi promo kiranya bisa jualan di pasar murah,” ujarnya.
Sementara di pasar murah yang dihelat di Pasar Ramadan Vatulemo, harga minyak goreng untuk kemasan 1 liter bisa didapati dengan harga Rp15 ribu, 2 liter mencapai Rp27 ribu.
Reporter: Irma
Editor: Nanang