PALU – Sempat naik mencapai 471,59 juta Dolar Amerika atau 4,22 persen di Januari 2019, di Februari ekspor Provinsi Sulteng menjadi 437,46 persen atau turun 7,24 persen.
Kepala Bidang Statistik Distribusi, BPS Sulteng, GA. Nasser, menjelaskan ada beberapa sektor yang menjadi andalan bahan ekspor Sulteng di bulan Februari. Empat diantaranya, yakni Migas, Industri Pengolahan, Pertanian, dan Pertambangan.
Menurutnya, untuk Migas memiliki nilai ekspor 112,29 juta Dolar Amerika, perubahan M to M 16,52 persen, perubahan Y on Y 15,62 persen, Industri Pengolahan 316,23 juta Dolar Amerika, perubahan M to M 3,30 persen perubahan Y on Y 15,62 persen, Pertanian 0,63 juta Dolar Amerika, perubahan M to M 7,17 persen, perubahan Y on Y 32,53 persen, Pertambangan dan lainnya 8,31 juta Dolar Amerika. Perubahan M to M 11,31 persen dan perubahan Y on Y 100,00 persen.
“Di Februari itu, ada 10 negara pangsa ekspor utama Sulteng, yakni Tiongkok 154,66 juta Dolar Amerika, Korea Selatan 79,30 juta Dolar Amerika, Jepang 75, 82 juta Dolar Amerika, Taiwan 47,81 juta Dolar Amerika Serikat, Malaysia 30,89 juta Dolar Amerika, Vietnam 19,03 juta Dolar Amerika, India 15,01 juta Dolar Amerika, Thailand 10,90 juta Dolar Amerika, Filipina 1,39 juta Dolar Amerika, Amerika Serikat 0,53 juta Dolar Amerika,” paparnya, di Kantor BPS Sulteng, Senin (01/04)
Sementara untuk impor memiliki tiga penggunaan barang, terdiri dari barang konsumsi, bahan baku/penolong dan barang modal.
Nilai Impor Barang konsumsi 0,39 juta Dolar Amerika, perubahan M to M 0,39 juta Dolar Amerika, perubahan Y on Y 65,47 persen. Bahan baku/penolong 179,42 juta Dolar Amerika, perubahan M to M 1,33 persen, perubahan Y on Y 16,05 persen. Barang modal 185, 82 juta Dolar Amerika, perubahan M to M 529,55 persen, perubahan Y on Y 429,70 persen. (YAMIN)