PALU – Buku berjudul “Membangun Sigi di Antara Dua Bencana: Percikan Pemikiran dan Kerja Nyata Gagasan Satu Dekade Mohamad Irwan Lapatta” resmi diluncurkan dalam sebuah acara yang digelar di salah satu hotel di Kota Palu, Selasa (9/12) malam.

Kegiatan ini dihadiri Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Sigi, Anwar, mewakili Bupati Sigi, Wakil Rektor UIN Datokarama Palu Prof. Hamlan, tokoh pemuda Sigi, serta sejumlah organisasi kemahasiswaan di Kota Palu.

Ketua LP2M UIN Datokarama Palu, Dr. Sahran Raden, dalam sambutannya menjelaskan bahwa buku ini disusun untuk merekam kiprah Mohamad Irwan Lapatta selama dua periode memimpin Kabupaten Sigi.

Ia menegaskan bahwa buku tersebut tidak menyoroti aspek personal atau psikologis sang tokoh, tetapi lebih pada kontribusi dalam pembangunan daerah.

“Buku ini bukan sesuatu yang sempurna. Namun kami mencoba menuliskan kiprah beliau dalam membangun harmoni sosial di Sigi, terutama melalui program-program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat,” ujar Sahran.

Ia mengatakan bahwa Sigi memiliki dinamika sosial yang kuat, termasuk sejarah konflik antarwilayah, sehingga dokumentasi tentang upaya membangun harmoni sosial menjadi penting untuk diabadikan.

Menurutnya, tidak semua aspek dapat dimasukkan ke dalam buku karena keterbatasan data. Tim penulis memilih fokus pada gagasan pemerintahan, kiprah sosial, serta program pembangunan selama Irwan menjabat dua periode sebagai bupati.

Sementara itu, Asisten I Anwar yang hadir mewakili Bupati Sigi, memberikan apresiasi atas terbitnya buku tersebut.

Ia menyebut buku ini sebagai referensi penting yang merekam perjalanan pembangunan daerah, terutama setelah Sigi menghadapi berbagai bencana.

“Bencana boleh menghancurkan, tetapi kekuatan dan kebersamaan membuat kita mampu bangkit kembali. Referensi seperti buku ini menjadi pengingat sekaligus motivasi agar pembangunan ke depan bisa lebih baik,” ujarnya.

Anwar juga menyampaikan terima kasih kepada para penulis dan pihak yang terlibat dalam penerbitan buku. Ia berharap buku ini dapat didistribusikan ke satuan pendidikan di Sigi agar menjadi bahan bacaan bagi pelajar. “Semoga karya ini menjadi catatan penting bagi perjalanan Kabupaten Sigi ke depan,” tutupnya.