PALU – Dalam rangka peningkatan produksi dan produktivitas hasil Kelautan dan Perikanan, Pemerintah Provinsi Sulteng, melalui Dinas Kelautan dan Perikanan terbuka pada pengusaha tambak.

“Paling tidak konsep-konsep pola budidaya seperti tambak itu sebenarnya kita welcome pada pengusaha tambak untuk meningkatkan usahanya di Sulteng,” ucap Kepala Dislutkan Provinsi Sulteng, Moh. Arif, di Palu, Rabu (24/03).

Meski begitu, Dislutkan memperketat pola pengelolaan, agar tidak memberikan dampak buruk pada lingkungan.

“Tapi dengan pola tambak insentop, pola sekarang itu sudah sangat kecil kemungkinan untuk banyak membabat hutan bakao, karena mereka itu ada satu kilo meter ke daratan. Karena pola budidaya intensif sekarang itu lebih banyak keramah lingkungan dari sisi tidak membabat,” katanya.

Moh. Arif menekankan, pihaknya mengutamakan, bagaimana upaya pengusaha juga menyiapkan lahan untuk membuka tambak, khususnya untuk lahan pembuangan limbah.

“Lahan untuk instalasi pembuangan limbahItu tetap dijaga, karena itu tadi marwah keberlanjutan itu yang kita jaga. itu konsep-konsep yang kemudian dengan hasil itu tentunya punya daya saing dan bisa dipasarkan ke internasional,” tandasnya. (YAMIN)