PALU- Lagi-lagi keberadaan buaya Teluk Palu memakan korban. Seorang pria yang diketahui bernama Kadarwirato, warga Jalan Basuki Rahmat, Kecamatan Palu Selatan, menjadi korban keganasan buaya hingga merenggut nyawanya.
Peristiwa naas itu terjadi pada Kamis pagi sekitar pukul 07.00 WITA, saat korban sedang berenang di pantai kampung nelayan, Kamis (27/3).
Ketua Kelompok Nelayan Pantai Talise Arham mengatakan, korban keganasan buaya sudah sering kali terjadi, namun sampai saat ini belum ada respon yang serius dari pihak terkait hingga pemerintah provinsi dan Pemkot Palu, untuk mencari solusi menghilangkan binatang buas itu dari perairan Teluk Palu.
“Buaya di Teluk Palu ini bukan hanya warga yang jadi sasarannya, nelayan pun sering jadi korban keganasan buaya itu. Ini menjadi ancaman bagi kami para nelayan di Pantai Talise karena bisa mengganggu aktivitas para Nelayan, ” keluh Arham kepada media ini ,Kamis (27/3).
Menurut Arham, sebelumnya Danlanal Palu Kolonel Laut (P) Marthinus Sir pernah berbincang kepada para nelayan di Pantai Talise tentang penanganan buaya yang sering meresahkan para nelayan ini, agar semua pihak bisa duduk bersama, untuk mencari solusi penanganan buaya ini supaya tidak lagi berkeliaran di pantai Teluk Palu.
“Saya minta kepada gubernur, pak walikota, Danlanal Palu, Polresta, Kapolda, Balai Konservasi Sumber Daya Alam untuk duduk bersama membahas dengan serius tentang buaya buaya ini. Jangan nanti kami jadi sasaran berikutnya lagi.
“Karena biasa buaya ini sering mangkal di tambatan perahu kami, akhirnya kami pun takut untuk turun melaut,” harap Arham.
Sementara sebelumnya, Kapolresta Palu Kombes Pol Deny Abrahams yang mendengar kabar tersebut, Kamis pagi tadi langsung menuju lokasi kejadian.
Tim gabungan yang terdiri dari Sat Samapta Polresta Palu, Brimob Polda Sulteng, Polsek Mantikulore, TNI AL, serta pihak BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam), Melakukan Proses Evakuasi
Upaya penyelamatan pun dilakukan dengan sigap oleh tim gabungan, Salah satu anggota Brimob Polda Sulteng bahkan terpaksa menembak buaya tersebut untuk membuatnya melepaskan korban. Setelah beberapa kali tembakan, buaya akhirnya melepaskan tubuh Kadarwirato, dan korban berhasil dievakuasi.
Korban yang ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa karena luka gigitan segera dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Palu untuk penanganan lebih lanjut. Hingga berita ini ditulis, pihak kepolisian dan BKSDA masih melakukan investigasi untuk mengantisipasi kejadian serupa.
Teluk Talise kini menjadi habitat buaya muara, yang semakin sering terlihat di sekitar permukiman warga. Perubahan ekosistem dan interaksi manusia dengan habitat buaya menjadi faktor utama meningkatnya konflik antara manusia dan satwa liar ini.
Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan menghindari aktivitas di perairan yang menjadi habitat buaya.
Mo“Kami terus berupaya melakukan edukasi kepada masyarakat untuk menjaga keselamatan mereka dan tidak melakukan aktivitas berisiko di lokasi-lokasi rawan buaya,” ungkap Kapolresta Palu.
Reporter: IRMA/Editor: NANANG