PALU – Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Tengah, bersama Pondok Pesantren Alkhairaat Madinatul Ilmi Dolo memanfaatkan areal pertanian seluas lima hektar di Kompleks Pondok Pesantren Alkhairaat Madinatul Ilmi Dolo. Kerjasama ini untuk penanaman jagung benih varietas Bima Uri hasil karya karya anak Negeri dari Badan Litbang Pertanian RI.
Kepala BPTP Sulteng, Andi Baso Lompengang mengaku gembira bisa menjalin kerjasama dengan Pondok Pesantren Alkhairaat Madinatul Ilmi Dolo.
“Buat apa kita jauh-jauh buka lahan, padahal ada areal pertanian dengan kita, sebagai peneliti saya optimis bisa mengootimalkan potensi yang dimiliki oleh Pesantren ini.selain lahannnya luas, ketersediaan air juga cukup dan sudah terpagar dengan baik,” katanya saat mendampingi Ketua Utama Alkhairaat, menyaksikan pembongkaran lahan pertanian di Ponpes Alkhairaat Dolo dengan mesin traktor milik BPTP.Kamis pagi (15/6)
Andi Baso mengatakan, potensi lahan yang dimiliki Pondok pesantren Alkhairaat Madinatul Ilmi Dolo harus dimaksimalkan dengan menanam benih jagung varietas URI. Selain itu juga bisa menjadi wadah belajar bagi para santri dan mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Alkhairaat Palu.
“Kami akan memberikan pendampingan khususnya kepada mahasiswa Pertanian bagaimana mengembangkan pola tanam sistem tiga jalur,saat penanaman nanti yang diperkirakan seminggu dari pembongkaran lahan selalnjutnya dilakukan rotari atau penghalusan dan pembedangan kecil baru dilakukan penanaman benih. Kita juga harus ekstra hati-hati karena ini banyak rumput teki sebab kalau tidak akan mempengaruhi produksi,” jelasnya.
Menurut Andi Baso, kerjasama ini merupakan implementasi dari program pemerintah pusat yakni pertanian berbasis pondok pesantren.
Di bagian lain Andi Baso mengatakan, di tempat ini juga akan dikembangkan varietas jagung NASA 29 yakni jagung dua tongkol atau yang dikenal dengan jagung kembar Nakula-Sadewa yang diluncurkan Presiden Jokowi belum lama ini saat hari pangan sedunia.
Sementara itu Ketua Utama Alkhairaat, H.S.Saggaf Aljufri menyambut gembira terwujudnya kerjasama ini. Bahkan Habib Saggaf terlihat menikmati suasana saat traktor mesin membongkar lahan di areal pondok pesantren yang dibinanya itu.
Habib juga terlihat duduk dikursi ditengah areal pertanian dipayungi untuk melihat dari dekat cara kerja mesin pembajak tanah tersebut. habib yang didampingi Ibu Hj.Sy.Zahrah Saggaf Aljufri berbincang serius dengan Kepala BPTP Sulteng Andi Baso bersama timnya untuk pengembangan Pondok Pesantren Alkhairaat Madinatul Ilmi Dolo berbasis Pertanian.
Ketua Utama Alkhairaat mengajak abnaul khairaat untuk selalu giat bekerja. Jangan biarkan tanah tidak digarap. Tanam pisang,jagung, sayuran dll. “Jangan biarkan lahan tidak digarap, ini pekerjaan mudah dikakukan sendiri, bahkan bisa menghasilkan.”Kata Ustadz
Dibagian lain Ketua Utama Alkhairaat meminta Rektor Unisa menurunkan mahasiswa Fakultas Pertanian dan Fakultas Perikanan untuk mengolah dan memanfaatkan lahan yang cukup luas di areal Pondok Pesantren Alkhairaat Madinatul Ilmi.Dolo.” Jangan teori terus, ayo mahasiswa turun lapangan,”ajak Ustadz. (Iwanlaki)