PALU – Angka Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Provinsi Sulteng mengalami penurunan 77,46 dibanding tahun sebelumnya 81,05. Meski menurun namun Provinsi Sulteng masuk dalam peringkat ke 4 hasil penghitungan IDi Se- Indonesia.
Koordinator Fungsi Stastik Sosial Moh Fadlian Syah mengatakan, penurunan angka IDI di tahun 2020 disebabkan penurunan yang terjadi pada aspek kebebasan dan aspek kapasitas lembaga demokrasi. Aspek kebebasan menurun dari 92,03 tahun 2019 menjadi 89,31 di tahun 2020 sedangkan aspek kapasitas lembaga demokrasi menurun dari 80,84 menjadi 71,18 pada periode yang sama. Sementara itu aspek kesetaraan mengalami peningkatan tipis dari 72,19 menjadi 73,92.
Dari Hasil penghitungan IDI Se- Indonesia , Provinsi Sulteng tahun 2020 berada di peringkat ke 4 jika di bandingkan tahun tahun 2019 menurun, tahun 2019 Sulteng peringkat ke 4.
“Indeks Demokrasi Indonesia merupakan ukuran pembangunan politik yang digunakan pemerintah pada RPJMN 2010-2014, 2015-2019 serta di tahun 2020-2024,” ujar Koordinator Fungsi Stastik Sosial Moh Fadlian Syah dalam focus group discussion (FGD) yang digelar oleh BPS di Hotel Santika Palu Timur, Selasa (8/2).
Kepala BPS Provinsi Sulteng Simon Sapary mengatakan, IDI merupakan kerjasama instansi pemerintah yakni, Kemenkopolhukam, BPS, Bappenas, Kemendagri serta Pemerintah Daerah.
Indeks Demokrasi Indonesia pertama kali diukur tahun 2009. Mulai tahun 2021, indeks Demokrasi Indonesia diukur dengan metode baru. Dalam RPJMN 2020-2024 IDI ditargetkan mencapai 78,37 pada tahun 2024.
“Dalam perjalanan penyusunan IDI di mulai tahun 2007 digagas oleh Bappenas bekerja sama dengan tim ahli dan NGO, di tahun 2019 pertama kali direales. Dihitung oleh BPS. Tahun 2011 secara program dan anggaran sejak IDI 2010 menjadi tanggung jawab Kemenkopolhukam. Tahun 2018 Bappenas resmi mengawali kajian revisi IDI,tahun 2021 IDI 2020 merupakan IDI terakhir yang menggunakan metode lama dan tahun 2022 IDI 2021 dihitung menggunakan metode baru,” ujar Moh Fadlian Syah, Selasa (8/2).
Reporter: IKRAM
Editor: NANANG