PALU- Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) Kesehatan, Fahmi Idris menyerahkan secara simbolis bantuan dana senilai Rp270 juta kepada Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Sulawesi Tengah.

Penyerahan bantuan dana tersebut diterima Pengurus wilayah DMI Sulteng disaksikan Ketua Umum pengurus pusat DMI, Muhammad Jusuf Kalla berlangsung di Masjid Athirah, Desa Mpanau, Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi, Ahad (11/11).

“Dana ini merupakan hasil gotong royong karyawan BPJS Kesehatan guna perbaikan sarana ibadah bagi Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala yang terdampak bencana,” kata Fahmi kepada wakil presiden Jusuf Kalla, saat melakukan kunjungan kerjanya di Sulteng.

Usai penyerahan bantuan tersebut, Jusuf Kalla melakukan dialog dengan para penyintas, guna memastikan bantuan kebutuhan mereka terpenuhi.

Dalam kesempatan tersebut, tiga orang penyintas bertanya kepada Wapres yakni Hasrawati dari Desa Mpanau, yang ingin memastikan apakah desa yang mereka tempati, masih layak untuk dihuni kedepan atau tidak, karena desa tersebut berada diantara dua daerah terjadinya likuifaksi, Kelurahan Petobo , Kota Palu dan Desa Jono Oge, Kabupaten Sigi.

Wapres Jusuf Kalla menjelaskan, terkait pertanyaan tersebut, pemerintah telah menurunkan ahli geologi untuk lakukan penelitian, bila hasilnya masih layak ditempati maka tidak menjadi masalah. Tapi jika hasil penelitianya tidak layak, maka penduduknya akan dipindahkan ketempat lebih baik.

Sementara Hj. Nurmala Lareni menyatakan akibat gempa dan likuifaksi, menyebabkan mata pencaharian mereka hilang, sedangankan untuk membuka usaha mikro kecil menengah kekurangan modal.

Menurut Wapres, bagi  pelaku UMKM akan diberikan kembali kredit yang baru untuk usahanya. Sementara warga yang rumahnya rusak berat akan dibantu Rp50 juta, rusak sedang Rp25 juta dan rusak ringan Rp10 juta.

Usai berdialong, Wapres Jusuf Kalla lalu berjalan-jalan melihat tenda-tenda dibangun untuk para penyintas. (IKRAM)