BPJamsostek Serahkan Prothesis untuk Pekerja Cacat

oleh -

PALU- Berbagai upaya terus dilakukan BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) guna meningkatkan kesejahteraan pekerja khususnya terdaftar sebagai Peserta BPJamsostek, di antaranya membantu peserta mengalami kecelakaan kerja untuk pulih dan kembali bekerja, seperti dilakukan BPJamsostek Cabang Sulawesi Tengah.

BPJamsostek Cabang Sulawesi Tengah menyerahkan Prothesis bagi peserta mengalami kecelakaan kerja dan mengakibatkan tangannya harus diamputasi.

Kepala BPJamsostek Cabang Sulawesi Tengah Andi Syamsu Rijal, mengatakan, sebelum memberikan bantuan tangan palsu tersebut pihaknya juga telah membantu biaya perawatan bagi peserta atas nama Alhizam merupakan tenaga honorer RSUD. Madani.

“Hari ini kita melakukan penyerahan alat ganti untuk peserta BPJS Ketenagakerjaan mengalami musibah kecelakaan kerja mengakibatkan cacat anatomis atau dalam hal ini untuk tangan kanannya ada dua itu juga harus diamputasi mengakibatkan susah saat bekerja.

“Jadi saat mereka mengalami kecelakaan kerja itu kita langsung biayai perawatannya sampai sembuh dan itu tidak ada batasannya. Kita tidak hanya biayai perawatannya pemulihannya sampai penyediaan alat ganti ini kita biayai,” terang Andi Kamis (23/3).

Sementara Alhizam merupakan pegawai RSUD Madani juga mengaku bersyukur dan terbantu dengan kehadiran BPJamsostek, mengingat sejak dirawat dirinya terus didampingi hingga menerima tangan palsu.

“Tentu bersyukur ya, karena dengan adanya ini tangan palsu, saya bisa lebih nyaman dalam bekerja dan juga lebih enak dilihat. Karena kalau tidak ada ini pasien pasti khawatir kalau saya tangani,” katanya.

Selain itu, BPJamsostek juga menyerahkan santunan bagi Alhizam sebesar Rp 59.259.240 dan Jaminan Kematian kepada ahli waris tenaga Honorer RSUD Madani atas nama Asli sebesar Rp42 Juta.

Ditengah besarnya risiko dihadapi pekerja saat menjalankan tugas, seluruh perusahaan dan pemerintah daerah diharapkan dapat memberikan perlindungan bagi pekerja sebagai bentuk kepedulian baik kepada pekerja maupun keluarganya. Serta menjadi upaya untuk mencegah pekerja mengalami kesulitan ekonomi saat mengalami musibah kecelakaan kerja.

Reporter: “*/IKRAM